HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA \ud BAYI BARU LAHIR DI RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU \ud TAHUN 2011

Asfiksia bayi baru lahir merupakan urutan pertama penyebab \ud kematian neonatus di negara berkembang pada tahun 2007 yaitu sebesar \ud 21,1%. Sebagian kasus asfiksia pada bayi baru lahir merupakan \ud kelanjutan dari asfiksia intrauterine. Persalinan lama merupakan faktor \ud yang paling berisiko untuk terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir.\ud Masalah asfiksia pada bayi baru lahir dapat menjadi awal dari komplikasi \ud lain seperti hipoglikemia, hiperkalemia, kerusakan sel otak, iskemia, \ud depresi bayi baru lahir, bahkan dapat menyebabkan kematian pada bayi \ud baru lahir.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan\ud persalinan lama dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.\ud Desain penelitian menggunakan survey analytik dengan rancangan \ud penelitian studi korelasi dan pendekatan waktu retrospective. Populasi \ud sebanyak 259 dengan pengambilan sampel secara jenuh. Data berasal dari \ud data sekunder yang dikumpulkan dengan checklist. Analisa yang dilakukan \ud adalah analisa univariat dan analisa bivariat dan uji chi square\ud Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pasien persalinan lama \ud dengan bayi yang mengalami asfiksia sebanyak 84 (32,4%) bayi dan \ud pasien persalinan lama dengan bayi yang tidak mengalami asfiksia \ud sebanyak 22 bayi (8,5%). Sedangkan, pasien yang bersalin bukan \ud persalinan lama dengan bayi yang mengalami asfiksia sebanyak 36 bayi \ud (13,9%) dan pasien yang bersalin bukan dengan persalinan lama dengan \ud bayi tidak mengalami asfiksia sebanyk 117 bayi (45,2%). Hasil uji chi \ud square didapatkan hasil p = 0,01 < 0,05 sehngga kesimpulannya terdapat \ud hubungan antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir.\ud Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan peningkatan terhadap \ud tindakan pencegahan dan penanganan asfiksia pada bayi baru lahir dan \ud persalinan lama terus dilakukan di RS PKU Muhammadiyah delanggu