PENGARUH KEMAMPUAN, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GROBOGAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel kemampuan, motivasi, dan budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja pegawai kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan untuk meningkatkan prestasi kerja secara maksimal. Untuk menjawab hipotesis dalam penelitian digunakan alat analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan yang berjumlah 84 orang. Karena populasinya kurang dari 100, maka sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang berjumlah 84 orang. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian sensus yaitu populasi dijadikan sebagai sampel. Hasil analisis regresi linier berganda Y = 1,641 + 0,373X1 + 0,151X2 + 0,408X3 artinya variabel kemampuan (X1), motivasi (X2) dan budaya organisasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja (Y). Hasil analisis uji t bahwa kemampuan nilai t hitung (3,782) > t tabel (1,990) sehingga berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Motivasi nilai t hitung (2,045) > t tabel (1,990) sehingga berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Budaya organisasi t hitung (4,017) > t tabel (1,990) sehingga berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hasil analisis uji F bahwa kemampuan, motivasi dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja dengan nilai F hitung (64,005) > F tabel (2,487). Budaya organisasi yang paling berpengaruh terhadap prestasi kerja dibanding dengan variabel-variabel yang lain dengan nilai β 0,408. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,706. Hal ini berarti bahwa variabel kemampuan, motivasi dan budaya organisasi memberi sumbangan terhadap peningkatan maupun penurunan prestasi kerja pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan sebesar 70,6%, sedangkan sisanya sebesar 29,4% dapat dijelaskan oleh variabel yang lain di luar model