HUBUNGAN ASUPAN NATRIUM, GAYA HIDUP, DAN FAKTOR GENETIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan karena menurunnya fungsi jantung dan pembuluh darah. Faktor resiko utama penyakit jantung koroner ialah tekanan darah. Tekanan darah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya bertambahnya usia, perbedaan jenis kelamin, adanya atau tidaknya faktor genetik hipertensi, asupan makanan, serta pengaturan gaya hidup. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan asupan natrium, gaya hidup, dan faktor genetik dengan tekanan darah pada penderita jantung koroner. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu asupan natrium, kategori aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan faktor genetik hipertensi serta variabel dependen yaitu tekanan darah pasien penderita penyakit jantung koroner.Sampel pada penelitian ini berjumlah 96 responden. Berdasarkan hasil uji statistik univariat menunjukkan bahwa distribusi jenis kelamin paling banyak laki-laki (56,3%), kelompok umur paling banyak 46-55 tahun (36,5%) dan kelompok umur 56-65 tahun (36,5%), tingkat pendidikan terakhir paling banyak SMA/SLTA (41,7%), jenis pekerjaan paling banyak yaitu tidak bekerja (32,3%), tekanan darah responden paling banyak tekanan darah tinggi (51 %), asupan natrium responden tergolong tidak baik (52,1%), kategori aktivitas fisik responden tergolong ringan (92,7%), responden tidak memiliki kebiasaan merokok (91,7%), dan responden yang memiliki faktor genetik hipertensi (57,3%). Berdasarkan hasil bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara asupan natrium (p value = 0,004) dan faktor genetik hipertensi (p value =0,001) dengan tekanan darah serta tidak ada hubungan yang signifikan antara kategori aktivitas fisik (p value = 1,000) dan kebiasaan merokok (p value = 1,000) dengan tekanan darah. Pengendalian tekanan darah berguna untuk memperkecil resiko terserang penyakit gagal jantung maupun kematian melalui pengaturan asupan makanan serta mampu mengontrol tekanan darah agar tetap dalam batas normal