Korelasi antara pola konsumsi minuman tradisional beralkohol dengan kejadian hipertensi pada laki-laki berusia 25-64 tahun di Desa Hokeng Jaya

Latar Belakang: World Health Organization (WHO) mengemukakan bahwa hipertensi bertanggungjawab terhadap 45% angka kematian akibat penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007, prevalensi nasional hipertensi berdasarkan pengukuran pada usia sama dengan atau lebih 18 tahun adalah 31.7%, kemudian pada tahun 2013 menurun sebanyak 5.9% menjadi 25.8%. Penggunaan alkohol dalam jumlah yang berlebih merupakan faktor risiko dari berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara pola 25-64 tahun di Desa Hokeng Jaya, Kabupaten Flores Timur. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi korelasi antar 2 variabel pada 1 kelompok sampel. Analisis dilakukan dengan uji korelasi Spearman menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil: Berdasarkan uji korelasi Spearman didapatkan riwayat konsumsi minuman tradisional beralkohol (r=0.209, p=0.116), frekuensi konsumsi minuman tradisional beralkohol dalam 1 minggu (r=0.193, p=0.147), jumlah minuman tradisional beralkohol yang dikonsumsi tiap kali minum (r=195, p=0.143), serta lama konsumsi minuman tradisional beralkohol (r=0.209, p=0.115) tidak memiliki korelasi dengan tekanan darah karena nilai p lebih besar dari 0.05. Saran bagi masyarakat desa Hokeng Jaya yang mengkonsumsi minuman tradisional beralkohol adalah diharapkan dapat memodifikasi gaya hidup untuk mempertahankan tekanan darah dalam batas normal maupun untuk menurunkan tekanan darah