KETERAMPILAN BICARA ANAK TUNARUNGU DI SEKOLAH DASAR

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keterampilan berbicara anak tunarungu di sekolah dasar dan faktor yang mempengaruhi ketrampilan berbicara anak tunarungu di sekolah dasar khusus (SLB) dan sekolah umum serta faktor lain yang berpengaruh terhadap keterampilan bicara anak tunarungu . Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Subjek adalah anak tunarungu yang bersekolah di sekolah dasar umum dan belum pernah bersekolah di sekolah khusus dan anak tunarungu yang bersekolah di sekolah khusus (SLB) dengan rentang usia 8 sampai dengan 10 tahun, serta mengalami ketunarunguan sejak lahir atau tunarungu pra bahasa (prelingually deaf), dengan klasifikasi tingkat pendengaran masuk dalam kategori berat dan sangat berat, dan penggunaan alat bantu mendengar jenis BTE (Behind the Ear). Data didapatkan menggunakan observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan menonjol pada keterampilan bicara anak tunarungu yang bersekolah di sekolah umum dan sekolah khusus (SLB). Walaupun media komunikasi yang digunakan guru di sekolah pada tiap subjek berbeda. Hal ini karena faktor yang mempengaruhi keterampilan bicara anak tunarungu tidak hanya faktor tempat bersekolah anak, namun kerjasama antara orang tua dan guru, faktor psikis antara lain: intensitas subjek masuk sekolah dan interaksi dengan teman sebaya, dan faktor lingkungan antara lain: bahasa yang digunakan kepada subjek, fasilitas sekolah, kurikulum yang digunakan, metode pembelajaran yang digunakan, dan Sumber Daya Manusia (tenaga pengajar)