LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH RETRET DOA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR DI KALIURANG SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rumah Retret Doa di Kaliurang merupakan salah satu tempat kegiatan rohani untuk umat Kristen dan Katolik. Tujuan dari pembangunan Rumah Retret Doa yaitu dapat memberikan suasana yang tenang dan jauh dari kegiatan sehari-hari dengan pengolahan tata ruang dan pendekatan arsitektur neo-vernakular. Retret merupakan sebuah pengalaman pribadi bersama Tuhan dimana pengalaman pribadi tersebut sangat sulit untuk dirasakan dan dimengerti saat menjalani rutinitas seharihari dimana sangat menuntut interaksi antara manusia satu sama lain yang dilatar belakangi tempat dan suasana yang bising.Kegiatan retret doa merupakan kegiatan rohani yang sangat khas yang dilakukan secara disiplin dan melalui bimbingan dari pengajar rohani secara pribadi maupun kelompok. Pada proses retret doa itu sendiri dilakukan untuk memahami diri sendiri dan beberapa kekurangan di masa lalu dan mengarahkan niat untuk menjadi lebih baik di masa depan. Atas dasar itulah maka dibutuhkan sebuah fasilitas yang berada di daerah sunyi, tenang, sepi dan jauh dari keramaian yang timbul dari rutinitas sehari-hari. Suasana yang hening tersebut lah yang akan menarik minat setiap orang untuk melakukan retret doa pribadi. Berdasarkan data dari Bappeda Provinsi DIY tahun 2015 terdapat 108.858 pemeluk agama kristen dan 171.777 pemeluk agama katolik. Dari total jumlah pemeluk agama kristen dan katolik tersebut diproyeksikan yang memiliki usia produktif sebesar 60% maka ada 168.381 umat kristen dan katolik yang membutuhkan fasilitas retret. Rumah Retret Doa di Kaliurang diharapkan dapat membantu menunjang sebagian kecil dari kebutuhan tersebut. Neo-Vernakular adalah suatu penerapan elemen arsitektur yang telah ada, baik fisik yaitu bentuk dan konstruksi maupun non fisik yaitu konsep, filosofi dan tata ruang yang memiliki tujuan untuk melestarikan unsur-unsur lokal yang telah terbentuk secara empiris oleh sebuah tradisi yang kemudian sedikit atau banyaknya mengalami pembaharuan menuju suatu karya yang lebih modern atau maju tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat