IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR DOMINAN TERHADAP PENERIMAAN SMART CITY OLEH PEGAWAI NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN MODEL UTAUT

Smart city atau kota cerdas adalah sebuah konsep yang dirancang untuk membantu kegiatan masyarakat guna mengelola sumber daya dengan efisien, memberikan kemudahan akses informasi kepada masyarakat, serta mampu mengantisipasi kejadian yang tak terduga. Sebagai salah satu kota besar di Indonesia kota Yogyakarta mulai berfokus untuk membangun konsep smart city. Hal ini terbukti dengan adanya peraturan wali kota Yogyakarta nomor 15 tahun 2015 tentang e-government. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dominan terhadap penerimaan smart city oleh pegawai negeri di kota Yogyakarta. Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penelitian ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pegawai negeri di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian serta Badan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta dengan total sampel 96 responden. Kemudian data akan diolah dengan metode Struktural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 24 dan AMOS versi 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance expectancy (PE), effort expectancy (EE), dan social influence (SI) memiliki pengaruh positif terhadap niat penggunaan (behavioural intention), sedangkan facilitating conditions (FC) sendiri tidak memiliki pengaruh positif terhadap niat penggunaan (behavioural intention)