HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON SINETRON DENGAN TINDAKAN PEMBELIAN (Studi Kuantitatif Hubungan Antara Intensitas Menonton Sinetron Islami Terhadap Tindakan Pembelian Hijab Anggota Pengajian Remaja di Dusun Semoya, Berbah, Sleman)

Artikel di situs online kapanlagi.com dengan judul “Dari Sinetron Gaya Hijab Seleb Jadi Trensetter Dunia Fashion” mencatat bahwa beberapa artis tanah air mulai memperkenalkan hijab fashion melalui sinetron dan film yang dimainkannya. Marina Silalahi (2012) menulis di website Mix MarCom dengan judul besarnya, Pemirsa Indonesia Habiskan 197 Jam Untuk Menonton Sinetron, dia mengutip pernyataan dari Managing Director Media Nielsen Indonesia, Irawati Pratingnyo, “Meskipun di tahun 2012 sejumlah channel televisi ramai-ramai menyuguhkan acara pencarian bakat, namun ternyata sinetron masih menjadi acara televisi yang paling banyak dikonsumsi pemirsa Indonesia. Jika diakumulasi, dalam setahun, pemirsa bisa menghabiskan sekitar 197 jam untuk menonton sinetron.” Artikel yang ditulis oleh Marina Silalahi menunjukkan besarnya waktu yang digunakan oleh pemirsa Indonesia untuk menonton sinetron, juga artikel dari situs online kapanlagi.com yang menunjukkan mengenai trend hijab gaya artis sinetron. Penelitian ini ingin mengetahui apakah intensitas menonton tersebut memiliki hubungan dengan tindakan pembelian? Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi sederhana. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi (Santoso, 2002:149). Skala Guilford digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antar variabel intenstas menonton dengan variabel tindakan pembelian. Hasil dari analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan antara intensitas menonton dengan tindakan pembelian. Hal ini ditunjukkan oleh nilai korelasi pearson yang dihubungkan antara masing-masing variabel mempunyai tanda bintang. Nilai signifikansi antara intensitas menonton dengan tindakan membeli sebesar 0,006 < 0,01. Berdasarkan tanda bintang dan nilai signifikansi tersebut maka kedua variabel tersebut memiliki korelasi yang signifikan. Nilai keeratan korelasi kedua variabel yaitu 0,477 yang mana menurut kriteria Guilford nilai keeratan korelasi tersebut termasuk dalam skala 40 -< 0,70 dan skala tersebut menunjukkan hubungan yang cukup era