Ketika Anak Mengkritik dan memuji Teman Sebayanya

Ucapan bisa lebih menyakitkan dari pada sebuah pukulan fisik. Kritikan dan pujian bisa menjadi motivasi, bisa juga menjadi penghambat. Bagi orang dewasa pada umumnya sudah tahu aturannya. Tetapi bagiaman dengan anak-anak?. Penelitian ini menggambarkan bagaimana siswa mengucapkan kritikan dan pujian itu yang hasilnya berupa pola kritikan dan pujian pada teman sebayanya. Anak banyak menghabiskan waktunya bersama teman sebayanya, menjadi bagian penting dan faktor yang mempengaruhi pembentukan jati dirinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus serta teknik observasi partisipan dan analisis dokumen dalam mendapatkan data temuan berupa dialog dari siswa kelas V SD yang ditranskrip. Memberikan kritikan dilihat dari hal yang detail dari objek kritikan, dari sisi fisik, menganalogikan atau menambahkan imajinasi dan mengucapkan secara frontal dan terkadang santun adalah pola kritikan yang ditemukan. Mengucapkan secara singkat dan hanya sebagai formalitas adalah pola pujian yang ditemukan. Pada kenyataanya siswa dalam memberikan kritikan dan pujian pada teman sebayanya tidak terlalu kaku dan bahkan bebas walaupun memang ada saja moment dimana ada ungkapan yang serius dan santun. Siswa hanya perlu diberi pengarahan yang tepat tentang bagaimana cara mengungkapkannya secara tepat dengan penjelasan dan contoh yang tepat pula. Untuk itulah hasil penelitian ini memberikan gamabran yang diharapkan mampu menjadi referensi untuk membuat pengarahan atau rancangan yang tepat itu