Memahami Perubahan Sifat Benda dengan Visual, Auditori, Kinestetik: Apa Bisa ?

Pada zaman yang sudah jauh berkembang ini, untuk memperoleh pengetahuan bukanlah hal yang sulit. Ilmu pengetahuan alam tersedia diberbagai media, baik dari buku, internet atau pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Selama ini, guru tidak berfikir bagaimana membuat siswa menjadi paham, akan tetapi guru hanya melakukan tugasnya untuk menyampaikan informasi mengenai pembelajaran. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SDN Buah Gede, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dan siswa masih dibawah rata-rata dan hail belajar pun masih dibawah KKM yang sudah ditentukan yakni 69. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam memahami konsep sebuah materi pembelajaran degan menggunakan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik). Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran ini, karena model ini mendaya gunakan tiga modalitas belajar siswa. Sehingga, peneliti yakin dapat mengatasi kesulitan siswa. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Zulfi (2016) dan Siti Awaliyah (2016) yang dalam skripsinya mengalami peningkatan pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori, Kinestetik). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin. Observasi, wawancara dan tes merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti. Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat setelah dilaksanakan pembelajaran, yakni siklus I yakni nilai aktivitas guru 85, nilai aktivitas siswa 77 dan hasil belajar siswa dengan rata-rata 67 yang masih dibawah KKM yang sudah ditetapkan yakni 69. Sedangkan dalam siklus II yakni nilai aktivitas guru 90, nilai aktivitas siswa 84 dan rerata hasil belajar siswa sudah diatas KKM yang sudah ditetapkan dengan nilai 73,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, menggunakan model VAK dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi pembelajaran perubahan sifat benda