EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA : Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMPN 43 Kota Bandung Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Penelitian di latar belakangi oleh kegiatan pembelajaran yang masih bersifat teacher centered. Khususnya pada mata pelajaran IPA yang seharusnya lebih menekankan pada keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan siswa secara mandiri. Hal ini berdampak pada rendahnya pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA. Oleh sebab itu, dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA, yaitu model pembelajaran inkuiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMPN 43 Bandung. Pemahaman siswa meliputi pemahaman siswa aspek terjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi-eksperimen dengan desain penelitian one group time series design. Instrumen penelitian menggunakan tes objektif berjumlah 34 butir soal yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada aspek terjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 43 Bandung. Sampel penelitian diambil berdasarkan teknik random sampling, yaitu kelas VII-8. Analisis data menggunakan uji normalitas one sample Kolmogorov Smirnov dan perhitungan uji-t dependen untuk uji hipotesis. Hasil uji hipotesis umum memperoleh nilai thitung =11,688 > ttabel =2,042 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yaitu terdapat perbedaan pemahaman siswa yang signifikan antara sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas VII di SMPN 43 Bandung. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan secara umum, bahwa model pembelajaran inkuiri efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata Pelajaran IPA, khususnya pokok bahasan wujud zat kelas VII di SMPN 43 Bandung. --------- This research started from learning activities are still centered on the teacher (teacher centered). Especially in science subjects that should more emphasis on process skills to develop students' knowledge independently. This impact on the low students understanding in science subjects. Therefore, it takes a learning model that suits the purpose of learning science, one of which is a inquiry learning model. The purpose of this research is to determine the effectiveness of using inquiry learning model to enhance students' understanding on the subjects of Natural Sciences (IPA) in 43 Junior High School. Students understanding is divided into three aspects including the aspect of translation, interpretation and extrapolation. The research method used is quasi-experimental research methods with one group time series design. The research instrument using objective tests totaling 34 items used to measure student understanding on aspects of translation, interpretation and extrapolation. The study population were students of class VII SMPN 43 Bandung. Samples were taken based on random sampling techniques, that is class VII-8. Analysis of data using normality test one sample Kolmogorov-Smirnov and t test calculations dependent on hypothesis testing. General hypothesis test results obtain value of t = 11,688> table = 2.042 means that Ho refused and H1 accepted, that there is a significant difference between students' understanding before and after the applied inquiry learning models in science subjects in class VII SMPN 43 Bandung. Based on the results of hypothesis testing in general, it can be concluded that the inquiry learning model effectively used to improve students' understanding on the subjects of Natural Sciences (IPA), particularly the subject of 'states of matter' for grade 7 in SMPN 43 Bandung