Pengaruh pengungkapan diri di media sosial terhadap perkembangan identitas diri siswa SMAN 2 Pamekasan

INDONESIA: Krisis identitas sering dialami oleh remaja yang sedang berada pada tahap perkembangan identitas. Remaja diharapkan mampu mencapai identitas yang paling utama yaitu identity achievement yang telah melakukan berbagai eksplorasi dan memiliki komitmen yang jelas. Pengungkapan diri di media sosial kemungkinan bisa mempengaruhi perkembangan identitas remaja. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pengungkapan diri di media sosial terhadap perkembangan identitas diri siswa SMAN 2 Pamekasan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada siswa SMAN 2 Pamekasan dengan jumlah subjek sebanyak 96 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik random. Sementara pengumpulan datanya dilakukan menggunakan dua skala, yaitu Revised Self-disclosure Scale (RSDS dan skala EOM EIS-2 revision (Extended Version of the Objective Measure of Ego Identity Status). Analisis data yang digunakan untuk menguji pengaruh pengungkapan diri di media sosial terhadap perkembangan identitas diri siswa SMAN 2 Pamekasan adalah analisis korelasi product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa SMAN 2 Pamekasan memiliki tingkat Pengungkapan diri di media sosial dalam kategori sedang dengan prosentase sebanyak 47,9 %. Pada identitas diri Siswa SMAN 2 pamekasan yang berada pada status Identity diffusion berjumlah 26 orang (27,1 %), Identity foreclosure berjumlah 22 orang (22,9 %), Identity moratorium berjumlah 23 orang (24 %) dan Identity Achievement berjumlah 25 orang (26 %). Analisis data menunjukkan bahwa pengungkapan diri di media sosial memilki pengaruh terhadap status identity diffusion dengan nilai sig = 0,002 atau p < 0,05. Pengungkapan diri di media sosial juga memiliki pengaruh pada status identity foreclosure dengan nilai sig = 0,004 atau p < 0,05. ENGLISH: Identity crisis often experied by teenagers who are in the developmental stages of identity. Teenagers are expected to reach the most important identity is identity achievement who had done a variety of exploration and have a clear commitment. Self-disclosure in social media may affect the development of adolescent identity. Therefore the aim of this research was to test the influence of self-disclosure in social media on the development of adolescent self identity students SMAN 2 Pamekasan. This research is quantitative research held at the students of SMAN 2 Pamekasan with the subject of 96 students. Sampling use random sampling technique. Data collecting using two scales, they are Revised Self-disclosure Scale (RSDS) to measuring the level of self-disclosure and EOM EIS-2 revision scale (Extended Version of the Objective Measure of Ego Identity Status) to measuring the identity status adolescent. Data analysis for testing the influence of self-disclosure in social media on the development of adolescent identity using product moment correlation. The result of research showed majority of students SMAN 2 Pamekasan have a medium levels of self-disclosure in social media with the percentage as 47,9%. On identity the students of SMAN 2 pamekasan are on status Identity diffusion amounted 26 peoples (27,1%), Identity foreclosure amounted 22 peoples (22,9 %), Identity moratorium amounted 23 peoples (24 %) and Identity Achievement amounted 25 peoples (26 %). Data analysis shows Self-disclosure in social media influence on identity diffusion with sig value = 0,002 or sig < 0,05 and for identity foreclosure with sig value = 0,004 or sig < 0,05