KEHIDUPAN SUFISTIK PENGAMAL SHALAWAT WAHIDIYAH : STUDI KASUS DI KERINGAN MANGUNDIKARAN-NGANJUK

Tesis yang berjudul kehidupan sufistik pengamal shalawat wahidiyah (studi kasus di Keringan Mangundikaran-Nganjuk), meneliti tentang kehidupan sufistik pengamal shalawat wahidiyah, mulai dari kehidupan spiritual (rohani), kehidupan material, dan kehidupan sosial. Shalawat wahidiyah merupakan bimbingan praktis lahiriyah dan batiniyah yang meliputi segenap aspek kehidupan dalam hubungan manusia terhadap Allah dan Rasul-Nya dan hubungan manusia dalam kehidupan masyarakat sebagai insan sosial. Di dalamnya terdapat serangkaian doa shalawat Nabi Muhammad Saw sebagaimana tertulis dalam lembaran shalawat wahidiyah, termasuk cara dan adab pengamalannya. Terdapat lima ajaran wahidiyah yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, lima ajaran tersebut adalah Lillah-Billah, Lirrasul-Birrasul, Lilghauts-Bilghauts, Yukti Kulladzi Haqqin Haqqah, dan Taqdim al-Aham Fa al-Ahamm Tsumma al-Anfa Fa al-Anfa. Adapun rumusan masalahnya adalah Bagaimana kehidupan sufistik pengamal shalawat wahidiyah Di Keringan Mangundikaran-Nganjuk, yang meliputi: kehidupan spiritual, kehidupan material, dan kehidupan sosial. Jenis penelitiannya adalah penelitian lapangan, yang bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan para pengamal shalawat wahidiyah, yakni mulai kehidupan spiritual, kehidupan material, dan kehidupan sosial. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan nomotatik, yaitu pendekatan yang digunakan untuk memahami tabiat atau sifat-sifat dasar manusia dengan cara mencoba menetapkan ketentuan umum dari hubungan antara sikap dan kondisi yang dianggap sebagai penyebab terjadinya sikap tersebut, juga untuk mempelajari perbedaan-perbedaan individu. Kehidupan spiritual pengamal shalawat wahidiyah yang ada di Keringan Mangundikaran-Nganjuk sangat baik, dapat dilihat dari keaktifan beribadah wajib, banyak yang mengamalkan shalawat wahidiyah mulai remaja, kekhusuan dalam beribadah, kehidupan spiritual (rohani) lebih baik, kesungguhan dalam bermujahadah, dan mendapatkan pengalaman rohani. Kehidupan material pengamal shalawat wahidiyah yang ada di Keringan Mangundikaran-Nganjuk juga sangat baik, dapat di lihat dari semangat kerja atau etos kerja yang tinggi, tidak merasa terganggu aktivitas sehari-harinya, penghasilan naik, dan pemahaman tentang harta halal dan haram juga baik. Kehidupan sosial pengamal shalawat wahidiyah, sangat baik, dibuktikan dari baiknya perilaku pengamal dengan orang lain, baiknya sikap dan pandangan dengan selain pengamal, keaktifan dalam organisasi wahidiyah dan sebagai pengurus perjuangan wahidiyah