Daya Saing Infrastruktur Daerah

Sektor konstruksi menempati peringkat 4 sebagai sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembangunan Produk Domestik Bruto (PDB). Namun dalam perjalanannya, Indonesia dihadapkan dengan mulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang memberikan peluang para insinyur bidang konstruksi bisa masuk ke sektor konstruksi Indonesia, dan juga laporan tahunan The Global Competitiveness Report yang dirilis oleh World Economy Forum (WEF) yang melaporkan peringkat daya saing negara-negara dalam berbagai pilar tak terkecuali pilar infrastruktur. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan otonomi daerah, sehingga dalam meningkatkan daya saing nasional terutama dalam hal infrastruktur, maka harus dimulai dengan meningkatkan daya saing infrastruktur daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi daya saing infrastruktur daerah. Pada penelitian ini dialakukan penelitian terhadap 34 provinsi yang berada di Indonesia. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 3 responden dan data sekunder yang dikumpulkan melalui kajian pustaka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi daya saing infrastruktur daerah yaitu Kondisi Faktor yang terdiri dari Indeks Kemahalan Konstruksi, Jumlah Tenaga Kerja Ahli, dan Jumlah Tenaga Kerja Terampil serta Industri Pendukung dan Terkait yang terdiri dari Jumlah Tenaga Kerja Konstruksi dan Jumlah Badan Usaha Konsultansi Konstruksi