FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PHLEBITIS PADA PASIEN CEDERA KEPALA DI PAVILYUN ASOKA RSUD JOMBANG

Komplikasi yang paling sering terjadi akibat terapi intravena adalah phlebitis, suatu inflamasi vena yang terjadi akibat tidak berhasilnya penusukan vena, kontaminasi alat intravena dan penggunaan cairan hipertonik yang tidak adekuat, yang secara kimiawi bisa mengiritasi vena. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya phlebitis pada pasien cedera kepala di Pavilyun Asoka RSUD Jombang. Penelitian ini menggunakan desain survey dengan pendekatan case control dengan jumlah sampel 100 responden melalui proses purposive sampling. Data dikumpulkan dengan cara survey dan observasi, kemudian ditabulasi, serta diujikan dengan uji Chi Square dan regresi logistik untuk melihat Odds Ratio masing-masing faktor. Hasil dari penelitian ini didapatkan hanya empat faktor yang berhubungan dengan terjadinya phlebitis pada pasien cedera kepala yaitu lokasi pemasangan (ρ=, 0,001, OR=0,134), osmolaritas cairan/larutan (ρ=, 0,000, OR=24,982), jenis kelamin (ρ=, 0,001, OR=2,371), dan tingkat kesadaran (ρ=, 0,000, OR=5,942). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah osmolaritas cairan/larutan menjadi faktor dominan terjadinya phlebitis pada pasien cedera kepala di Pavilyun Asoka RSUD Jombang. Kata Kunci : Cedera Kepala, Phlebiti