ANALISIS PELATIHAN KOMUNITAS PENGRAJIN KULINER TRADISIONAL DALAM KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA : Studi Pada Komunitas Pengrajin Ali Agrem di PKBM Nuansa Jabar Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

Di negara berkembang kemiskinan merupakan masalah sosial yang akut di masyarakat, hadir di tengah-tengah masyarakat sekarang ini, melainkan karena sampai saat ini gejalanya semakin meningkat. Secara ekonomi, kemiskinan dapat di definisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraaan sekelompok orang. Setiap desa memiliki Potensi, kondisi daerah, dan karakteristik masyarakat yang berbeda-beda. Intinya bahwa masing-masing desa memiliki ciri khas yang berbeda dengan desa lainnya. Untuk itu dalam upaya pemberdayaan, Masyarakat Desa setempat harus lebih banyak terlibat dalam kegiatan tersebut. Karena masyarakatnya lebih mengetahui potensi dan kondisi desanya. Pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator yang mendukung program pemberdayaan. Pelatihan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, karena yang menjadi subyek dari pemberdayaan adalah masyarakat desa itu sendiri. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini ialah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan mempromosikan makanan tradisional ali agrem agar di terima masyarakat umum juga menambah pengetahuan dalam meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik sebagai Implementasi program pelatihan dan pengembangan yang berfungsi sebagai proses transformasi pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah makanan tradisional kue ali agrem. ;--- In developing country, poverty is severe social problems in society. Now, it comes up in the midst of today’s society even the symtomps are increasing. Economically, poverty can de defined as the lack of resources that can be used to meet daily needs and improve people’s welfare. Every village has its potential commodity, local conditions, and different community’s characteristics. The main point is that each village has its own characteristics which differ with other villages. For the sake of empowerment, local villagers should be more involved in community activities, because the villagers know deeper about their potential commmodity and the condition of their village. The government acts as the facilitator of empowerment program only. Training is not only government’s responsibility, but also the community itself who become the empowerment’s subject. Statement of the problem are: The benefits that can be taken from this study is as an input for theoretical development related to the analysis of traditional culinary craftsmen community training in improving self-reliance entrepreneurship(A Study of Ali Agrem Craftsmen Community in Nuansa Jabar CLC in Nagrak village, at Cangkuang Subdistrict Bandung). Implementation of this research is to improve the economy of the community and promote traditional foods ali agrem that accepted the general public