POLA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DENGAN SISTEM TUNGGU TUBANG PADA MASYARAKAT SUKU SEMENDE : Studi Deskriptif Analitik di Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatra Selatan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cara pembagian harta warisan pada masyarakat Suku Semende yang cukup unik dan berbeda dengan wilayah lainnya, sistem ini disebut dengan Tunggu Tubang. Penelitian ini dilakukan di Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatra Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan studi literatur. Temuan hasil penelitian ini antara lain (1) proses pembagian harta warisan di Desa Gunung Agung dilakukan dengan sistem Tunggu Tubang dimana anak perempuan yang terlahir pertama yang mendapatkan harta pusaka, harta pusaka ini berupa sebuah rumah dan sebidang sawah. Harta pusaka tidak dapat dijual dan hanya dapat menikmati hasil. Tugas Tunggu Tubang adalah menghimpun keluarga besar, mewakili keluarga besar, mengurus harta pusaka. (2) Persepsi masyarakat terhadap pembagian harta warisan dengan sistem Tunggu Tubang sebagian besar menyetujui terlihat dari sikap masyarakat yang masih menjalankan sistem ini dan tetap berada di desa. (3) dampak pembagian harta warisan dengan sistem Tunggu Tubang menyebabkan masyarakat yang berstatus sebagai Tunggu Tubang memilih tidak melanjutkan sekolah sedangkan anak bukan Tunggu Tubang memilih melanjutkan sekolah, tingkat kesejahteraan masyarakat di Desa Gunung Agung tergolong sedang, hubungan antar masyarakat terjalin dengan harmonis. ; ---- This reaserch is motivated by the devision of the inheritance that is unique of Semende society and different with others areas. The research is conducted in Gunung Agung Village of the sub Semende Darat Tengah Sumatra Selatan Province. This is a system called Tunggu Tubang. This research used qualitative approach and case study descriptive method. The data collected with observation technique, deep interview and documentation study. The result of this research is (1) the devision of the inheritanceto in Gunung Agung Village to do with the system Tunggu Tubang the girl who was born first has a legacy. The legacy is a house and field, and can not be sold should only be enjoyed. Task of Tunggu Tubang is duty to embrace a large family. (2) Public perception of the division of inheritance with Tunggu Tubang systems mostly agree visible from public attitudes still run this system and remain in the village. (3) The impact of the division of inheritance with Tunggu Tubang system causing people's status as Tunggu Tubang chose to stop school, while children not Tunggu Tubang choose to continue school, the welfare of the community in the Gunung Agung Village is classified, relation in-community intertwined is harmony