REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA ACARA GELAR WICARA MATA NAJWA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pandangan bahwa tuturan Najwa Shihab pada acara gelar wicara Mata Najwa memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut dapat terlihat melalui realisasi tindak tutur direktif. Realisasi tindak tutur direktif merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh Najwa Shihab ketika mewawancarai narasumber untuk menggali informasi yang berfungsi sebagai memancing, menyindir, menyudutkan, ataupun lainnya. Dalam melakukan tindak tutur direktif, Najwa Shihab memilih cara yang bervariasi untuk mengungkapkan ide dan gagasan. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis tindak tutur (speech act) yang meliputi tiga lapisan analisis, yaitu bentuk tindak tutur direktif, modus kalimat, dan validitas tuturan tindak tutur direktif yang digunakan Najwa Shihab pada acara gelar wicara Mata Najwa. Ketiga lapisan analisis tersebut digunakan untuk mengkaji 20 data bahasa yang terdiri dari 65 tuturan Najwa Shihab yang mengandung realisasi tindak tutur direktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik fungsional dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode tersebut merupakan sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga temuan penelitian sebagai berikut. Pertama, bentuk tindak tutur direktif yang paling sering digunakan oleh Najwa Shihab adalah tindak tutur direktif quesitif. Dari 65 tuturan, tindak tutur direktif quesitif digunakan sebanyak 49 kali. Tindak tutur direktif quesitif digunakan untuk mewawancarai dan memohon kepada mitra tutur untuk memberikan informasi. Sedangkan tindak tutur direktif permisif tidak pernah digunakan oleh Najwa Shihab. Kedua, modus kalimat yang paling sering digunakan oleh Najwa Shihab adalah modus interogatif. Dari 65 tuturan, modus interogatif muncul sebanyak 47 kali. Modus interogatif digunakan oleh Najwa Shihab untuk menyatakan pertanyaan ketika mewawancarai narasumber. Sedangkan modus kondisional tidak pernah digunakan oleh Najwa Shihab. Berdasarkan kesesuaian antara kesamaan maksud tuturan dan modus kalimat, 62 tuturan merupakan tindak tutur langsung dan 3 tuturan merupakan tindak tutur tidak langsung. Ketiga, semua tuturan Najwa Shihab valid dikatakan sebagai tindak tutur direktif karena tuturan-tuturan Najwa Shihab memenuhi ketiga syarat-syarat validitas (felicity conditions). ; ---- This research is motivated by the view that Najwa Shihab’s speech at the Mata Najwa talk show has its own characteristics. These characteristics can be seen through the realization of directive speech acts. Realization of directive speech act is one of the strategies used by Najwa Shihab when interviewing informants to gather information that serves as fishing, quipping, cornering, and otherwise. In conducting the directive speech acts, Najwa Shihab chooses a variety of ways to express ideas and concepts. This study uses a framework of speech act analysis which includes three layers of analysis, which are the form of a directive speech act, sentence mode, and the validity of the directive speech acts used by Najwa Shihab at Mata Najwa talk show. Those three layers of analysis were used to examine 20 language data consisting of 65 utterances of Najwa Shihab containing the realisation of directive speech act. This study uses functional pragmatic approach with a descriptive qualitative method. That method is a research procedure that produces descriptive data in the form of written or spoken words. The results showed three research findings as follows. First, the form of directive speech acts used most often by Najwa Shihab is quesitive directive speech acts. Of the 65 speeches, quesitive directive speech act was used 49 times. Quesitive directive speech act was used to interview and beg the hearer to provide information. While the permissive directive speech act was never used by Najwa Shihab. Second, the phrase mode used most often by Najwa Shihab is the interrogative mode. Of the 65 speeches, interrogative mode appears 47 times. Interrogative mode was used by Najwa Shihab to declare any questions when interviewing informants. While the conditional mode was never used by Najwa Shihab. Based on the correspondence between an intentional similarity of speech and sentence mode, 62 speeches are directive speech acts and three utterances are indirective speech acts. Third, all speeches of Najwa Shihab are valid to be said as directive speech acts because those speeches meet all three requirements of validity (felicity conditions)