Penyelenggaraan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) Dalam Menumbuhkan Sikap Keberagamaan Siswa Di SMA Negeri 1 Ampel Tahun Ajaran 2014/2015

Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang sangat penting bagi peserta didik. Di dalam pendidikan agama Islam itu sendiri terdapat nilai-nilai keberagamaan seperti akhlak, moral, etika yang dapat menumbuhkan sikap keberagamaan peserta didik yang sesuai ajaran agama Islam. Namun kenyataannya akhlak peserta didik masih harus ditingkatkan. Bentuk usaha yang dilakukan sekolah dalam meningkatkan sikap keberagamaan siswa adalah dengan memberikan wadah kerohanian Islam. Permasalahan yang akan dibahas adalah apa saja bentuk ekstrakurikuler Rohis dan apakah kegiatan ekstrakurikuler Rohis menumbuhkan sikap keberagamaan di SMA N 1 Ampel Tujuan skripsi ini mengetahui bentuk-bentuk kegiatan ekstrakurikuler Rohis dan pengaruh kegiatan ekstrakurikuler Rohis dalam menumbuhkan sikap keberagamaan siswa di SMA N 1 Ampel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan menganalisis dan menggambarkan penelitian secara objektif dan detail untuk mendapatkan hasil yang akurat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data selanjutnya dianalisis dengan cara mereduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengaruh ekstrakurikuler Rohis dalam menumbuhkan sikap keberagamaan antara lain: a) Dimensi keyakinan: siswa memiliki kesadaran dalam beraqidah. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kegiatan keagamaan di sekolah. b) Dimensi praktik agama: siswa memiliki kesadaran dalam ibadah, tampak pula dalam komitmen beberapa siswa untuk membiasakan diri melakukan shalat dzuhur. c) Dimensi pengamalan: Sikap sosial yang ditunjukkan oleh siswa berkaitan dengan hubungan siswa dengan guru dan teman lainnya tampak tidak ada hubungan yang buruk. d) Dimensi pengetahuan: Siswa yang tidak mampu membaca al-Qur’an kurang adanya perhatian orang tua. Usaha yang dilakukan orang tua yaitu dengan memperhatikan dan menyuruh anaknya mempelajari al-Qur’an. e) Dimensi pengalaman: Siswa senang berdoa, sikap tersebut dapat dilihat dari siswa yang selalu membiasakan untuk berdoa sebelum atau sesudah belajar di kelas