HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

Latar Belakang : Anak merupakan kelompok usia rentan terhadap empat masalah gizi salah satunya kekurangan zat besi. Asupan zat besi yang adekuat sangat diperlukan pada masa pertumbuhan. Bila asupan zat besi kurang, cadangan besi dalam tubuh rendah maka anemia akan muncul dengan cepat yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin. Pemeriksaan kadar serum ferritin dikerjakan untuk menentukan diagnosis defisiensi besi, karena kadar serum ferritin sebagai indikator paling dini menurun bila cadangan besi menurun. Tujuan : Mengetahui hubungan asupan zat besi dengan kadar hemoglobin dan kadar ferritin pada anak usia 6 bulan sampai 24 bulan di Puskesmas Kratonan Surakarta. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia 6 bulan sampai 24 bulan di Kota Surakarta yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Tehnik pengambilan sampel secara random sebanyak 88 anak. Data asupan zat besi dari hasil food record tiga hari, analisis kadar hemoglobin dengan metode Cyanmethemoglobin.dan kadar ferritin menggunakan Immunochemiluminescent yang dilakukan laboratorium Prodia. Analisis hubungan antar variabel dengan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil: Rerata asupan zat besi sampel 8,23±5,05 mg dan rerata tingkat kecukupan zat besi107,3±65 persen, kadar hemoglobin rerata 11,94±1,01 g/dl, dan rerata kadar ferritin 27,79±19,62 µg/L. Analisis hubungan asupan zat besi dengan kadar hemoglobin diperoleh p=0,003, sedangkan Analisis hubungan asupan zat besi dengan kadar ferritin dengan diperoleh p=0,339. Kesimpulan: Ada hubungan antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin pada anak usia 6 bulan sampai 24 bulan. Tidak ada hubungan antara asupan zat besi dengan kadar ferritin anak usia 6 sampai 24 bulan di Puskesmas Kratonan Surakarta