INTERAKSI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL STUDI SITUS DI SMA 1 CEPU KABUPATEN BLORA

Kegiatan pembelajaran sekolah standar nasional harus berpedoman pada Standar Proses yang diatur dalam Peraturan menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007. Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional diketahui 32,9% guru SMA ijazahnya mismscht dengan tugas mengajarnya. Hal ini bisa berdampak terhadap kualitas interaksi pembelajaran di sekolah. Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan karakteristik interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA 1 Cepu; (2) mendeskripsikan karakteristik interaksi siswa dengan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA 1 Cepu Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data digali dari informan (narasumber), arsip dan dokumen. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam, dokumentasi, dan pengamatan. Data yang terkumpul dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Aktivitasnya meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verivikasi. Untuk menguji keabsahan data digunakan empat teknik yaitu perpanjangan keikutsertaan, keajegan pengamatan, triangulasi, dan pemeriksaan sejawat. Karakteristik interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA 1 Cepu (1) guru menyusun rencana kegiatan pembelajaran dalam RPP yang menggambarkan rencana interaksi pembelajaran hanya pokokpokoknya saja, (2) interaksi guru dengan siswa berlangsung dalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, (3) bentuk interaksi guru dengan siswa tercermin dalam kegiatan dialog langsung, pemberian kesempatan siswa untuk bertanya atau berpendapat, serta penggunaan isyarat, (4) guru mengajak siswa menyanyi atau menghayati lirik lagu tertentu yang berkaitan dengan materi pembelajaran, untuk memudahkan penanaman nilai. Karakteristik interaksi siswa dengan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA 1 Cepu (1) interaksi antar siswa ada yang berlangsung secara spontan dan ada yang berlangsung mengikuti skenario pembelajaran dari guru, (2) penggunaan metode diskusi memberi kesempatan lebih banyak kepada siswa untuk saling berinteraksi dibanding ceramah bervariasi, (3) interaksi spontan antara lain siswa bertanya sesuatu pada temannya, siswa membisiki jawaban pertanyaan guru, siswa bicara sendiri saat diskusi, (4) interaksi mengikuti skenario guru antara lain siswa bekerjasama mengubah formasi tempat duduk, siswa berdiskusi dalam kelompok, antar kelompok menyajikan hasil diskusi dan saling menanggapi hasil kelompok lain