Dampak Pembangunan Pusat Perbelanjaan Balubur terhadap Kualitas Lingkungan dan Kinerja Jaringan Jalan

ABSTRAK Kota Bandung memiliki perkembangan dan pembangunan yang pesat. Namun perkembangan ini berdampak pada kondisi transportasi yang kurang baik karena sering terjadi peningkatan volume kendaraan yang mengakibatkan masalah lalu lintas. Masalah lain akibat perkembangan dan pembangunan yang terjadi di Kota Bandung, antara lain dampak negatif bagi lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan kerusakan atau penurunan fungsi lingkungan. Walaupun begitu, pembangunan di Kota Bandung hingga pada saat ini terus berjalan sesuai dengan yang diharapkan pemerintah dan pihak investor. Hal ini terlihat dari adanya pembangunan Pusat Perbelanjaan Balubur yang berada di Kelurahan Tamansari. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dampak terhadap kualitas lingkungan lingkungan fisik, serta kinerja jaringan jalan yang diakibatkan oleh pembangunan Pusat Perbelanjaan Balubur. Adapun analisis yang akan digunakan yaitu analisis perubahan skala komponen lingkungan menggunakan Metode Delphi yang mengkaji dampak positif dan negatif yang ada, mengkaji dan mengetahui peran AMDAL bagi kualitas lingkungan akibat pembangunan, menggunakan Metode Identifikasi dampak lingkungan dalam AMDAL yaitu Metode Matriks, dan mengidentifikasi Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai transportasinya yaitu melalui analisis kinerja jaringan jalan dengan melihat analisis tarikan pergerakan, volume kendaraan, kapasitas jalan, kapasitas persimpangan, tingkat pelayanan jalan, dan kebutuhan parkir. Pusat Perbelanjaan Balubur dibangun 7 lantai di atas lahan seluas ± 12.500 m 2 dengan luas bangunan ± 33.259 m 2 . Rata-rata pengunjung pada saat ini adalah 500 orang/hari dengan tarikan kendaraan sebesar 369 smp/hari. Kondisi tersebut merupakan kondisi operasional yang belum maksimal. Adapun tarikan pengunjung pada saat beroperasi maksimal adalah 2.167 smp/hari dan 2.948 orang/hari. Kondisi lalu lintas di Jl.Tamansari rata-rata adalah 1.340 smp/jam pada hari kerja dan 1.547 smp/jam pada hari libur. Kondisi kebisingan di daerah tersebut adalah 48,71 dBA, sedangkan polusi udaranya sebesar 689,13 µ g/m 3 untuk karbon monoksida, 44,07 µ g/m 3 untuk nitric oksida, serta 37,97 µ g/m 3 untuk partikulat. Kondisi ini akan meningkatkan volume lalu lintas sebesar 19% dan tingkat pelayanan persimpangan Jl.Tamansari 35% dari D menjadi F. Peningkatan volume lalu lintas tersebut akan berimbas pada peningkatan kualitas lingkungannya yaitu dari kebisingan dan polusi udara, dimana kebisingan meningkat 1,69%, nitric oksida meningkat >300%, partikulat meningkat >400%, sedangkan untuk karbon monoksida mengalami penurunan >90%. Oleh karena itu, dampak terhadap kinerja jalan dan kualitas lingkungan akan dirasakan pada saat Pusat Perbelanjaan Balubur sudah beroperasi secara maksimal