KAJIAN KETERSEDIAAN AIR MINUM DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KEGIATAN DI KECAMATAN CIDAHU KABUPATEN SUKABUMI

Airbumi merupakan sumber daya yang berpotensi dalam menunjang kebutuhan hidup orang banyak. Salah satu bentuk pemunculan airbumi yang alami, dan terbentuk akibat adanya perpotongan dengan muka tanah adalah mata air. Pada saat ini, beberapa daerah resapan mata air (khususnya di Pulau Jawa) telah mengalami kerusakan yang mengkhawatirkan. Mata air di daerah Bogor, Kabupaten Sukabumi, Purwokerto, dan Malang telah mengalami penurunan debit bila dibandingkan dengan kondisi tahun 1970 an. Terjadi penurunan nyata pada debit Mata Air Cipanas yang terletak di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi sejak tahun 1997 hingga 2004 (Aristyana, 2005). Pengkajian terhadap berbagai faktor dinamis seperti perubahan tata guna lahan dan curah hujan, dan faktor statis seperti jenis tanah, litologi maupun sebaran akifernya. Kajian tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup detail mengenai keterdapatan, penyebaran, dan kapasitas mata air. Keberadaan kegiatan industri khususnya IndustriAir Minum Dalam Kemasan (AMDK) beserta kegiatan-kegiatan lainnya yang berada di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, menjadi suatu isu permasalahan yang terjadi akhir tahun ini yaitu penurunan tingkat ketersediaan air minum untuk wilayah kajian Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi sehingga perlu adanya kajian utnuk mengawasi dan mengenatahui seberapa besar ketersediaan dan kebutuhan terhadap air minum yang bersumber dari mata air di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi. Studi ini bermaksud untuk mengkaji pemanfaatan ketersediaan sumber daya air minum terutama pada kegiatan industri AMDK dan jenis-jenis kegiatan lainnya yang berada di wilayah sekitar lokasi penelitian terhadap ketersediaan air minum yang semakin lama semakin berkurang dan telah dirasakan oleh masyarakat sekitar agar isu mengenai menurunnya tingkat ketersediaan air minum di Kecamatan Cidahu teridentifikasi penyebabnya baik dalam kegiatan industri air minum maupun kegiatan lain yang berada di wilayah sekitar. Studi ini menjadi sangat penting mengingat air minum yang bersumber dari mata air merupakan aset tersendiri yang dimiliki oleh masyarakat sekitar Kecamatan Cidahu, karena menjadi sumber air minum untuk masyarakat sekitar dan keberadaan kegiatan industripun maupun kegiatan lain tidak menjadi sumber isu permasalahan yang terjadi di wilayah sekitar. Metode pemilihan yang digunakan untuk mengidentifikasi ketersediaan air minum terhadap kegiatan AMDK maupun kegiatan lainya, yaitu mengetahui kebutuhan air minum untuk masyarakat sekitar dari tahun 2008 – 2028 serta kebutuhan industri AMDK beserta kegiatan lain danmengetahui debit ketersediaan yang bersumber dari tiap mata air yang berada di Kecamatan Cidahu. Sehingga dapat melakukan matrik ketersediaanair minum yang akan datangagar terlihat dan terprediksi apakah masih cukup ketersediaan air minum untuk masyarakat sekitar ditahun-tahun yang akan datang dan menjadi lebih efektif dan efesien apabila pengambilan sumber air minum untuk kegiatan AMDK, kegiatan-kegiatan lainya, serta maysarakat sekitar dapat terkalkulasi dengan baik