DAMPAK PENINGKATAN PERDAGANGAN BILATERAL INDONESIA-RUSIA TERHADAP INVESTASI RUSIA DI INDONESIA

Memahami akan pentingnya Rusia bagi Indonesia, Pemerintah melakukan pertemuan bilateral antara Indonesia dan Rusia lebih menekankan pada dua bidang kerja sama, yakni kerja sama di bidang ekonomi serta pertahanan dan keamanan. Indonesia dan Rusia adalah anggota G20 sehingga kedua negara berkepentingan untuk berkontribusi dalam pemulihan perekonomian global. Indonesia mencatat terjadinya penurunan total nilai perdagangan bilateral dengan Rusia, dari USD 2,64 miliar di tahun 2014, menjadi USD 1,98 miliar pada tahun 2015, atau turun sekitar 25%. Rusia berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan kerjasama ekonomi dan perdaganan dengan negara-negara di Asia-Pasific, termasuk Indonesia. Komitmen tersebut dibuktikan dengan langkah pemerintah Rusia menaikkan volume perdagangan dan mendukung diversifikasi hubungan perdagangan dan ekonomi. Untuk Indonesia, pemerintah Rusia saat ini aktif berinvestasi di beberapa bidang, seperti penerbangan sipil, machinery, metalurgi, pertambangan, pengembangan infrastruktur transportasi, industri kimia dan farmasi. Kerangka pemikiran yang bersifat deduktif, yang memuat teori-teori yang bersifat premis mayor, yaitu : Politik internasional, kerjasama internasional, ekonomi internasional dan premis minornya, yaitu : Kerjasam perdagangan dan investasi Indonesia - Rusia. Penelitian skripsi ini menggunakan metode deskriptif analitis dan historis analitis yang disertai teknik pengumpulan data kepustakaan serta mengadakan kunjungan ke instansi-instansi terkait guna mendapatkan data yang mendukung permasalahan dalam judul skripsi yang penulis bahas. Berdasarkan teori-teori Ilmu Hubungan Internasional, penulis mengajukan hipotesis : “Hubungan perdagangan RI – Rusia setiap tahun mengalami peningkatan nilai dan jumlah, hal ini memicu realisasi investasi Rusia di Indonesia yang ditandai dengan adanya investasi kedirgantaraan, perkapalan, farmasi, medis, institusi finansial, hingga pengembangan kawasan ekonomi khusus”. Berdasarkan pengujian hipotesis, penulis menyimpulkan bahwa investor asal Rusia semakin berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Minat investasi baru dari Rusia mencapai 1,9 miliar dolar AS (setara Rp25,65 triliun, kurs Rp. 13.500 per dolar AS), BKPM mendorong agar investor-investor tersebut dapat memanfaatkan layanan izin investasi tiga jam dalam merealisasikan investasinya kelak. Pertumbuhan ekonomi Rusia tetap stabil pada posisi 6,7 persen selama kuartal III 2016. Capaian ini berada dalam kisaran target pertumbuhan yang dipatok pemerintah Rusia, yakni antara 6,5 persen hingga 7 persen pada tahun 2016. Total nilai perdagangan bilateral dengan Rusia, dari USD 2,64 miliar di tahun 2014, menjadi USD 1,98 miliar pada tahun 2015, atau turun sekitar 25%. Kata kunci : Perdagangan dan investasi Indonesi – Rusia