KAJIAN KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU GUNA MENANGGULANGI PENCEMARAN UDARA DI PUSAT KOTA CIANJUR

Kota identik dengan perkembangan perdagangan, perumahan, industri, pemerintah dan fasilitas lainnya. Perkembangan-perkembangan tersebut membutuhkan ruang untuk pembangunan fisik, akibatnya suatu pembangunan fisik menimbulkan dampak negative bagi lingkungan sekitarnya berupa penurunan kualitas lingkungan. Kota cianjur terutama di pusat kotanya memiliki perkembangan yang sangat pesat yang ditandai dengan tingginya jumlah dan kegiatan mobilitas penduduk. Perkembangan penduduk dan kegiatan perkotaan ini memerlukan penggunaan lahan yang cukup tinggi sehingga cenderung menggunakan ruang terbuka hijau dalam menampung aktivitas kotanya. Penggunaan ruang terbuka hijau ini akan mempengaruhi kualitas lingkungan. Permasalahan lingkungan yang sangat signifikan terjadi di pusat kota cianjur adalah terjadinya pencemaran udara dan peningkatan suhu udara kota. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan tersebut perlu dibuatnya ruang terbuka hijau sebagai salah satu teknik biogenering yang dapat meredam tingkat pencemaran udara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan luasan ruang terbuka hijau serta pengembangan ruang terbuka hijau baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini dilakukan beberapa tahapan analisis. Pertama dilakukan identifikasi mengenai jumlah dan kepadatan jumlah kendaraan bermotor yang ada di pusat kota Cianjur, kedua menghitung kebutuhan kebutuhan oksigen penduduk dan kendaraan bermotor dengan cara mengkalikan jumlah penduduk, kendaraan bermotor dengan standar kebutuhan oksigen yang diperlukan (Wisesa, 1998). Dan tahap selanjutnya adalah menghitung kebutuhan luas ruang terbuka hijau dengan menggunakan metode Grarkis untuk mengetahui kebutuhan ruang terbuka hijau yang diperlukan di pusat kota Cianjur. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan ruang terbuka hijau di pusat kota cianjur. Kebutuhan luas ruang terbuka hijau di pusat kota cianjur pada tahun 2006 adalah sebesar 1.310,7 Ha atau 52,5 % dari luas wilayah pusat kota Cianjur. Untuk zona 1 (Kel Pamoyanan) membutuhkan ruang terbuka hijau 512,98 Ha, zona 2 (Kel Sawah gede 429,65 Ha dan Zona 3 (Kel Sayang) 368,07 Ha. Sedangkan untuk proyeksi kebutuhan luas ruang terbuka hijau pada tahun perencanaan 2016 membutuhkan luas ruang terbuka hijau sebesar 2.151,9 Ha atau 73,4 % dari total luas wilayah di pusat kota Cianjur. Berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang terbuka hijau dipusat kota Cianjur tiap tahunnya mengalami peningkatan terutama pada zona 1, dimana zona 1 (Kel Pamoyanan) merupakan daerah/wilayah yang tingkat perkembangan penduduk serta kegiatan kotanya paling banyak berkembang) dibandingkan dengan zona-zona lain yang ada di pusat kota Cianjur. Kata kunci : Jumlah penduduk dan kendaraan bermotor, penurunan kualitas lingkungan dan kebutuhan ruang terbuka hija