EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DARI TPS KE TPA DI KECAMATAN SUKMAJAYA KOTA DEPOK

Sampah dan pengolahannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota-kota Indonesia termasuk Kota Depok. Permasalahan sampah di Kota Depok mulai dapat terlihat dari sistem pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang selama ini menjadi TPA utama Kota Depok. Kondisi ini membuat Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Depok harus menyiapkan infrastruktur pengangkutan sampah yang mencukupi dan memadai, tetapi karena keterbatasan kondisi keuangan tingkat pelayanan pengangkutan sampah baru mencapai 49%. Sistem pengangkutan sampah di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok sendiri mengalami beberapa masalah terutama dari segi waktu tempuh perjalanan. Saat ini truk pengangkutan memerlukan waktu rata-rata ritasi 4 jam dalam jangka waktu 9 jam, mulai pukul enam pagi sampai tiga sore. Masalah lain dari pengangkutan sampah adalah jumlah truk pengangkut sampah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah timbunan sampah di TPS yang ada. Studi ini bermaksud untuk mengkaji sistem pengangkutan sampah saat ini dan syarat-syarat yang diperlukan untuk sistem pengangkutan, untuk mengetahui bagaimana pergerakan truk pengangkut sampah dari TPS menuju TPA agar semua sampah dapat terangkut serta mengurangi benturan antara pergerakan masyarakat dengan truk pengangkut sampah. Studi ini menjadi penting mengingat untuk mendapatkan sistem pengangkutan sampah yang optimal dan syarat-syarat yang diperlukan dalam sistem pengangkutan, sehingga bisa ditemukan sistem pengangkutan baru yang bisa menghubungkan beberapa TPS di Kecamatan Sukmajaya Kota Depok dengan Lokasi TPA. Sistem pengangkutan yang baru bisa merupakan salah satu alternatif penyelesaian masalah persampahan yang cukup efektif di Kota Depok. Sistem pengangkutan sampah yang ada saat ini dianalisis, dengan berdasar syarat ideal dan kondisi jalan,untuk menjadi acuan sistem pengangkutan sampah yang baru. Hal tersebut dilakukan agar kegiatan masyarakat dan truk pengangkut sampah sendiri tidak saling mengganggu. Dari 6 wilayah operasional pengangkutan sampah dikecamatan Sukmajaya Kota Depok penulis hanya 4 wilayah operasional yang akan dianalisis dalam penentuan sistem pengangkutan sampah yaitu wilayah Sukmajaya, wilayah Bhaktijaya, wilayah Abadijaya dan sebagian wilayah Mekarjaya. Metode pemilihan sistem pengangkutan sampah berdasarkan syarat- syarat ideal dengan menggunakan variabel jarak, waktu dan Jumlah truk menghasilkan sistem pengangkutan sampah yang baru dalam studi ini dilakukan evaluasi terhadap sistem pengangkutan sampah yang ada sekarang dan dibandingkan dengan sistem pengangkutan sampah yang baru. Sistem pengangkutan sampah yang baru dikecamatan Sukmajaya Kota Depok tersebut menjadi acuan dan dapat memberikan masukan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok dalam pemilihan sistem pengangkutan sampah dengan memperhitungkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pengangkutan sampah yaitu jarak, waktu dan jumlah truk sehingga sistem pengangkutan sampah yang baru ini akan menjadi lebih efektif dan efisien apabila terwujud dan dilaksanaka