PENINGKATAN DAYA SAING UMKM PASCA DIBERLAKUKAN MEA 2015 PENGARUHNYA TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA

Belum kuatnya kondisi pondasi perekonomian Indonesia membuat pemerintah lebih terdorong untuk selalu meningkatkan serta membangun struktur ekonomi dengan mempertimbangkan sektor UMKM. Sektor ini telah terbukti memberikan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk berkembang di masyarakat. Keberadaan UMKM tidak dapat diragukan karena terbukti mampu bertahan dan menjadi penggerak ekonomi, terutama setelah krisis ekonomi. Di sisi lain, UMKM juga menghadapi banyak masalah, yaitu keterbatasan modal kerja, sumber daya manusia yang rendah, dan kurang baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kendala lain yang dihadapi oleh UMKM adalah hubungan dengan prospek bisnis yang kurang jelas dan visi perencanaan dan misi yang belum stabil. Pemberian informasi dan jaringan pasar, kemudahan akses pendanaan dan pendampingan serta peningkatan kapasitas teknologi informasi merupakan beberapa strategi peningkatan daya saing UMKM Indonesia. Aspek lingkungan harus tercermin terutama pada UMKM. Pihak-pihak yang terkait dengan prospek ini, setiap jenis UMKM akan maju untuk bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. seiring dengan telah diberlakukan era pasar bebas ASEAN (MEA). Agar tidak kalah bersaing, pemerintah terdorong untuk membuat strategi dalam peningkatan daya saing di berbagai pasar persaingan baik pasar domestik maupun internasional. sektor tersebut tidak terlindas oleh ketatnya persaingan usaha dari negara lingkup ASEAN. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi yang berkelanjutan dari semua pihak terutama dari pemerintah dan pelaku sektor UMKM Dan dengan munculnya era pasar bebas ASEAN (MEA) nantinya diwujudkan dengan melakukan integrasi ekonomi, yaitu aliran barang, jasa, investasi maupun tenaga kerja terdidik dan terlatih antar negara ASEAN untuk mewujudkan penyerapan tenaga kerja dan pembangunan ekonomomi di Indonesia. Kata kunci : UMKM , MEA, Peningkatan daya saing, Tenaga kerj