PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI SINDANGASIH KECAMATAN JATINUNGGAL KABUPATEN SUMEDANG DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI KEANEKARAGAMAN KENAMPAKAN ALAM

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sindangasih Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, yang membahas tentang indikator pembelajaran memecahkan masalah keanekaragaman kenampakan alam, mengalami permasalahan pada kinerja guru yaitu guru tidak memberikan contoh gambaran nyata suatu permasalahan, tidak menampilkan akibat dari permasalahan, tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memecahkan masalah. Hal ini memberikan dampak negatif pada aktifitas peserta didik dan hasil belajar, permasalahan yang timbul pada aktifitas peserta didik yaitu peserta didik tidak mendapatkan gambaran dan visualisasi keadaan permasalahan dan peserta didik tidak memiliki kesempatan untuk mengolah permasalahan sehingga menghasilkan suatu pemecahan masalah. Dari beberapa permasalahan tersebut dapat mengakibatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah akan terhambat dan berkurang, sehingga perlu dilakukan suatu tindakan. Tindakan yang dilakukan yaitu dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), berdasarkan dari permasalahan yang terjadi dengan menerapkan model pembelajaran problem solving yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah. Model pembelajaran problem solving merupakan salah satu implementasi model pembelajaran IPS yang mempunyai manfaat untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dengan tahapan pembelajaran yang terdiri dari merumuskan masalah, menelaah masalah, membuat hipotesis, menghimpun data, membuktikan hipotesis dan menentukan pilihan keputusan pemecahan masalah. Proses pengolahan data dilakukan dengan membagi data menjadi data proses dan hasil, desain yang digunakan pada metode penelitian tindakan kelas ini adalah desain yang mengacu kepada model spiral Kemmis dan Mc. Taggart. Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada tahap pelaksanaan persentase pencapaian target siklus I 80%, siklus II 90%, tahap evaluasi 100%. Pada aktivitas peserta didik pencapaian target pada siklus I 43,75%, siklus II 87,5%. Hasil belajar peserta didik pencapaian target setelah dilaksanakan tindakan I dan II mengalami peningkatan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu 80%. Persentasenya siklus I dan siklus II yaitu siklus I dengan persentase 43,75%, siklus II dengan persentase 87,5%. Dari paparan data tersebut maka dapat dibuktikan bahwa model pempelajaran problem solving dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah sehingga aktivitas dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat