PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN METODE SAS (STRUKTUR ANALITIK SINTETIK) (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Membaca Nyaring Suku Kata dan Kata dengan Lafal yang Tepat pada Peserta Didik Kelas 1 SDN Gempol Sari Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013)

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang yang dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah perencanaan dan pelaksanaan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS? 2) Bagaimanakah aktivitas pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS? 3) Bagaimanakah hasil belajar peserta didik dalam keterampilan membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS? Metode penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model spiral adaptasi Kemmis dan Taggart yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil simpulan sebagai berikut: 1) Penulis mampu merencanakan dan melaksanakan penelitian membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS. Perencanaan dibuat dalam tiga siklus penelitian. Pada siklus I penulis merencanakan dan melaksanakan metode SAS melalui media permainan kartu huruf. Pada siklus II penulis merencanakan dan melaksanakan metode SAS dengan media permainan kartu huruf dan media gambar. Pada siklus III penulis merencanakan dan melaksanakan metode SAS dengan media permainan kartu huruf, media gambar dan kocokan. 2) Aktivitas peserta didik meningkat, karena pada siklus I peserta didik antusias dengan metode SAS dan media permainan kartu huruf yang digunakan penulis, namun pembagian kelompok yang berisikan 6 hingga 7 orang terlalu banyak sehingga peserta didik kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus II peserta didik aktif, namun pembagian kelompok yang beranggotakan 4 hingga 5 orang masih ada 7 orang peserta didik belum terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Maka dari itu, perlu dilakukan siklus III untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pada siklus III peserta didik dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik, pembelajaran aktif dan kreatif. Peserta didik lebih antusias dan lebih fokus, karena beranggotakan 2 hingga 3 peserta didik dapat saling berdiskusi secara aktif. 3) Hasil belajar peserta didik meningkat, karena pada siklus I peserta didik memperoleh rata-rata nilai 54, pada siklus II peserta didik memperoleh nilai rata-rata nilai 67,9 dan pada siklus III peserta didik memperoleh rata-rata nilai 77,7. Maka pembelajaran membaca permulaan dengan media SAS pada peserta didik kelas 1 SDN Gempol Sari Kota Bandung berhasil dilaksanakan dan telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimun (KKM). Kata Kunci: metode Struktur Analitik Sintetik (SAS), membaca permulaan, hasil belajar, pembelajaran Bahasa Indonesia