EFEKTIVITAS EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri ekstrak lidah buaya pada pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae penyebab penyakit disentri basiler. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen menggunakan metode Kirby Bauer atau disc-diffussion. Desain penelitian menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) yaitu tujuh perlakuan ekstrak lidah buaya dengan konsentrasi 5%, 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, dan 95% dengan tiga kali pengulangan. Lidah buaya yang digunakan pada penelitian ini adalah gel yang terdapat di bagian daun lidah buaya. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat di daerah sekitar kertas cakram. Hasil statistik uji normalitas menunjukan data luas diameter zona hambat efektivitas ekstrak gel lidah buaya terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae berdistribusi normal (p>0.05). Uji homogenitas menunjukan adanya perbedaan variansi diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae pada masing-masing perlakuan yang diberikan, atau dengan kata lain data diameter zona hambat pertumbuhan Shigella dysenteriae tidak homogen (p nilai chi-square tabel), maka dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang nyata dari pemberian ekstrak gel lidah buaya terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysentriae. Hipotesis nol (H0) dari penelitian ini adalah “ Ekstrak gel lidah buaya tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak gel lidah buaya efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae. Kata kunci: Shigella dysenteriae, Ekstrak gel lidah buaya, Antimikroba