KAJIAN YURIDIS KRIMINOLOGIS PEMBUNUHAN OLEH MENANTU TERHADAP MERTUANYA DIHUBUNGKAN DENGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA JO UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Tindak pidana yang seringkali di jumpai di kehidupan masyarakat adalah tindak pidana pembunuhan. Tindak pidana pembunuhan tidak hanya terjadi diantara orang asing, tetapi juga tindak pidana pembunuhan bisa terjadi di antara kerabat dekat seperti di dalam keluarga. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga menyebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) bahwa yang termasuk keluarga adalah suami, istri, anak, dan orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan suami, istri, ataupun anak karena hubungan darah ataupun perkawinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Apa sajakah faktor penyebab terjadinya pelaku melakukan pembunuhan terhadap mertua ditinjau dari perspektif kriminologis? 2) Bagaimana penerapan hukum mengenai kasus pembunuhan yang dilakukan pelaku terhadap mertuanya ditinjau dari Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga? 3) Apa solusi terbaik dalam menanggulangi kasus tindak pidana pembunuhan terhadap mertua oleh menantunya? Metode penelitian yang digunakan adalah spesifikasi penelitian bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif serta di dukung dengan yuridis kriminologis yang bersumber pada perundang-undangan dan di dukung dengan penelitian lapangan yang didapat dari hasil penelitian penulis di lapangan serta melakukan wawancara dengan pihak terkait untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan ini, dan dalam penelitian ini analisis data yang digunakan oleh penulis adalah yuridis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan 1) Faktor penyebab terjadinya pembunuhan mertua oleh menantunya adalah faktor dendam dan sakit hati terhadap korban. Faktor dendam seringkali menjadi faktor yang dominan dalam setiap terjadinya kasus pembunuhan, perasaan yang tersakiti oleh sikap seseorang membuat pelaku melakukan pelanggaran tindak pidana pembunuhan tersebut. 2) Penerapan hukum yang diterapkan dalam kasus pembunuhan ini yaitu dalam putusan Nomor 438/pid.B/2014/PN BB, pelaku pembunuhan dikenakan Pasal 340 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) KUHP. 3) Solusi terbaik untuk menanggulangi terjadinya kasus pembunuhan mertua adalah dengan melakukan upaya Pre-Emtif yaitu upaya awal untuk mencegah terjadinya kasus pembunuhan tersebut dengan cara sosialisasi mengenai kesadaran hukum individu terhadap tindak pidana dan sanksi-sanksi yang dapat dikenakan terhadap tindak pidana yang dilanggar. Kata kunci: Pembunuhan, Keluarga, Kekerasan dalam rumah tangga, Kriminologis, Menantu, Mertua