PERANAN UNITED NATIONS CHILDREN’S FUND (UNICEF) DALAM MENANGANI ANAK-ANAK KORBAN KONFLIK DI PALESTINA

ABSTRAK Konflik di Palestina merupakan konflik eksternal yang sudah terjadi selama 98 tahun sejak Deklarasi Balfour dan 67 tahun sejak Nakba Palestina (bencana atau tragedi pengusiran warga Palestina secara paksa oleh Zionis Israel), akibat dari keputusan Majelis Umum PBB No.181 tentang pembagian wilayah Palestina menjadi 3 bagian yaitu: Negara Yahudi mencakup 57%, Negara Arab Palestina mencakup 42% dari total wilayah Palestina, dan Yerusalem menjadi Zona Internasional. Sejak saat pembagian wilayah, warga Palestina tidak menerima keputusan tersebut sehingga keadaan memecah menjadi konflik selama berpuluh-puluh tahun antara kedua belah pihak. Konflik kembali memanas sejak November 2012 dan Juli 2014, dimana konflik ini berawal dari kaum Yahudi yang menduduki wilayah Palestina secara paksa dan melakukan serangkaian penyerangan, pengeboman, penghancuran, dan penembakan ke wilayah Palestina. Ditambah kekerasan, penangkapan dan pembunuhan terhadap warga Palestina karena kaum Yahudi ingin menguasai seluruh tanah Palestina untuk dijadikan negara Yahudi atau Israel. Konflik ini sejak tahun 2013-2015 telah menewaskan lebih dari 2.463 jiwa orang dewasa dan lebih dari 611 jiwa adalah anak-anak, 27.500 orang dewasa terluka dan 3.453 jiwa adalah anak-anak. Serta menyebabkan jutaan warga Palestina terpaksa harus mengungsi ke beberapa negara di luar Palestina. Konflik ini juga telah membawa penderitaan secara fisik dan psikis bagi anak-anak Palestina. UNICEF yang merupakan organisasi internasional terkait masalah anak-anak ikut turun tangan dalam menangani dan membantu anak-anak Palestina yang menjadi korban konflik untuk bangkit dari keterpurukan akibat konflik tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Analitis, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menggambarkan, menganalisa dan mengklarifikasi gejala-gejala berdasarkan atas pengamatan dari beberapa kejadian secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode ini menggambarkan dan menganalisa konflik yang terjadi di Palestina yang mengakibatkan banyak korban tewas dan terluka termasuk anak-anak dan terlibatnya UNICEF untuk membantu dalam menangani anak-anak korban konflik di Palestina. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu Library Research (Studi Pustaka), yaitu membahas keterangan-keterangan yang berhubungan dengan topic penelitian, membaca, dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Penelaahan data tersebut bisa didapat dari buku teks, jurnal ilmiah, dokumen, laporan lembaga pemerintah dan non-pemerintah, maupun dari website atau internet yang berhubungan dengan topik yang diangkat. Hasil dari penelitian ini adalah dengan adanya peran UNICEF yang secara aktif dalam menangani anak-anak korban konflik di Palestina dengan bantuan kemanusiaan yang dimanifestasikan melalui program-program dibidang kesehatan, pendidikan, dan psikososial telah memberikan harapan masa depan dan perlindungan yang lebih bagi anak-anak Palestina yang menjadi korban konflik