Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Serta Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Sukajadi 1 Lemahsugih Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” Berawal dari temuan tentang rendahnya hasil evaluasimata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini, penulis mencoba mencari alternatif jawaban, dengan menganalisis berbagai kemungkinan yang ada, akhirnya di ambil satu alternatif yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Bermain Peran (role playing) menjadikan siswa belajar secara aktif dan mendapat ide/gagasan baru dari proses pembelajaran sehingga belajar lebih bermakna. Siswa akan menjadi pusat pembelajaran karena siswa adalah subjek didik. Pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi pokok menjelaskan penggunaan tentang alat di kelas IV, guru menemukan kesulitan yakni kurangnya perhatian siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Ini terbukti berdasarkan hasil tes siswa yang memenuhi KKM di pra tindakan hanya 2 dari 12 siswa. Hal itu dikarenakan pada pembelajaran tersebut, guru hanya menggunakan metode ceramah. Sehingga keterampilan berbicara siswa tidak terlihat saat belajar, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya hasil belajar siswa. Dari permasalahan tersebut, penulis menyusun karya tulis yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Serta Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Sukajadi 1 Lemahsugih Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”. Tujuan penelitian ini yaitu ingin meningkatkan keterampilan berbicara dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif dan kuantitatif. PTK merupakan suatu penelitian yang akar masalahnya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa siklus I nlai rata-rata hasil tes secara individu 54,16, dan meningkat pada siklus II yaitu 85. Pada nilai rata-rata hasil kerja kelompok pada siklus I yaitu mencapai 70, dan meningkat pada siklus II yaitu mencapai rata-rata 80. Dari data tersebut menunjukan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Bermain Peran (role playing) sangat efektif dapat meningkatkan keterampilan berbicara dan hasil belajar siswa. Dengan demikian, dalam proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan model pembelajaran Bermain Peran (role playing), karena selain mampu meningkatkan keterampilan berbicara dan hasil belajar pun menjadi lebih optimal. Kata kunci: model pembelajaran bermain peran (role playing