Strategi pemasaran cerutu pd. taru martani yogyakarta

Cerutu merupakan salah satu jenis komodite agribisnis yang sudah lama dikenal di masyarakat, sejak masuknya bangsa Eropa ke Indonesia. Rokok yang memiliki nilai prestis dan sebagai simbol kemantapan ekonomi dan sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat kita, terutama bagi para perokok yang kini sudah berusia lanjut. Perkembangan pemasaran cerutu yang begitu pesat pada tahun-tahun yang silam, sekarang ini mengalami kemerotan yang begitu tajam. Kondisi ini dapat diasumsi sebagai suatu pergeseran nilai pandangan masyarakat akan cerutu yang tidak lagi sebagai indikator prestis. Karena sudah beralih pada barang dan jasa yang lain. PD. Taru Martani sebagai salah satu perusahaan cerutu di Indonesia harus berkompotisi dengan perusahaan cerutu lokal maupun cerutu-ceutu impor. Persoalan yang menarik pada perusahaan ini bahwa, dalam kondisi penjualan Industri cerutu yang menurun saat ini, PD. Taru Martani menunjukkan penjualan yang terus meningkat demikian pangsa pasarnya. Oleh karena itu suatu pertanyaan yang perlu mencari jawabannya adalah apa yang menj adi kekuatan PD. Taru Martani. Untuk menjawab pertanyaan di atas maka perlu dilakukan indentifikasi lingkungan internal PD. Taru Martani serta lingkungan luar yang mempengaruhinya. Setelah mengetahui kondisi lingkungan, dilakukan analisis strategi yang pernah dilakukan serta mencari altenatif apa yang terbaik untuk dilakukan. Dalam memecahkan permasalahan yang ada serta mencari bentuk diagnosa yang sesuai dengan kondisi perusahaan, ilakukan tinjaun terhadap misi, tujuan dan strategi serta lingkungan internal dan eksternal. Alat analisis SWOT, analisis daya tarik industri dan kekuatan bisnis diqunakan untuk mencari alternatif solusi dari permasalahan yang ada. Hasil kajian yang diperoleh selama gladikarya di PD. Taru Martani, menunjukkan bahwa 32,27% dari pasar cerutu nasional telah dikuasai, dan sejak tahun 1986 telah melakukan penjualan ke pasaran internasional. Kekuatan lain yang dimiliki PD. Taru Martani adalah kualitas produknya lebih baik dibandingkan dengan kulaitas cerutu lokal namun relatif kurang baik dibandingkan dengan cerutu impor. Kelemahan yang ada pada perusahaan ini adalah bahwa tidak pernah dilakukan penelitian pemasaran maupun pengebangan produk baru. Peluang pasar yang dapat diraih perusahaan adalah pertumbuhan permintaan pasar akibat dari pengembangan dibidang kepariwisataan, meningkatkannya permintaan pasar luar negeri untuk cerutu bermerk (branded dan tidak bermerk (unbranded). Tantangannya adalah adanya kecenderungan orang menghindari rokok, perokok cerutu beralih kapada rokok kretek dengan harga yang lebih merah. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka alternatif strategi yang direkornendasi adalah ; Pengembangan Pasar dan marketing mix. Tujuan yang hendak dicapai dari strategi ini adalah meningkatkan penjualan dan market share. implementasinya dilakukan melalui, program penelitian, pengembangan produk, perbaikan saluran distribusi, dan promosi. Prioritas pelaksanaan proram ditentukan pada ketersediaan sumber dana yang dimiliki perusahaan