TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARISAN PADA MASYARAKAT JAWA PERANTAUAN DI DESA SERANGAI KECAMATAN BATIK NAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

Ilmu Faraid atau ilmu tentang kewarisan merupakan ilmu yang sangat penting dan wajib hukumnya untuk dipelajari bagi umat Islam. Masyarakat Islam Jawa di Desa Serangai sebagian ada yang sudah mengerti tentang ketentuan hukum kewarisan dalam Islam, namun belum mampu untuk menerapkannya karena bersinggungan dengan adat kebiasaan Jawa. Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui lebih mendalam mengenai praktek pembagian harta warisan pada masyarakat Jawa perantauan Di Desa Serangai Kecamatan Batik Nau Kabupaten Bengkulu Utara. (2) Untuk mengetahui praktek pembagian warisan tersebut sudah sesuai dengan hukum Islam atau belum. Penelitian ini menggunakan metode empiris dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) proses pembagian harta warisan pada masyarakat adat Jawa di Desa Serangai dilakukan pada saat pewaris telah meininggal dunia. Pembagian Harta warisan dilakukan dengan menggunkaan prinsip sigar semangka yaitu bagian ahli waris anak laki-laki dan perempuan sama rata. (2) Proses pembagian harta warisan pada masyarakat adat Jawa di Desa Serangai bertentangan dengan hukum Islam antara lain; a) Ahli Waris, menurut masyarakat Jawa, ahli waris utama hanya anak kandung sedangkan dalam ketentuan hukum Islam ahli waris utama meliputi ayah, ibu, anak, janda atau duda. b). Bagian Ahli Waris; masyarakat Jawa menerapkan prinsip sigar semangka yang bertentangan dengan ketentuan hukum Islam. Kata Kunci : Hukum Islam, Warisan, adat Jawa