Dengan menolak spekulasi-spekulasi abstrak tentang manusia dari filsafat-filsafat sebelumnya, para eksistensialis, mulai dari pendirinya, Se~ren Kierkegaard, Wilhelm F. Nietzsche, Martin Heidegger, Jean-Paul Sartre, Albert Camus, Karl Jaspers, Gabriel Marcel, Muhammad Iqbal, dan seterusnya, mencoba melihat manusia dalam pengertian konkret, unik, dan dinamis. Filsafat-filsafat sebelumnya memosisikan manusia berada di bawah determinasi ide menurut idealisme, atau konsep rasional-sistemik menurut rasionalisme, atau struktur menurut realisme, dan lain sebagainya, mereka membalik asumsi ini, bahwa manusialah yang mendeterminasi ide, konsep, dan struktur. Filsafat-filsafat sebelumnya berbicara manusia pada pengertian umumnya, mereka me...