HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KELUHAN\ud FISIOLOGIS MASA KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN\ud FREKUENSI ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL\ud TRIMESTER III DI BPS KARTIYEM\ud KULON PROGO

Tujuan utama asuhan antenatal care adalah untuk memfasilitasi hasil yang\ud sehat dan positif bagi ibu maupun bayi dengan cara membina hubungan saling\ud percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam\ud jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan antenatal\ud care penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama\ud kehamilan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan\ud tentang keluhan fisiologis masa kehamilan dengan keteraturan frekuensi antenatal\ud care pada ibu hamil trimester III di BPS Kartiyem Kulon Progo tahun 2009.\ud Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan\ud waktu cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil\ud trimester III yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Bidan Praktek Swasta\ud Kartiyem Kulon Progo pada bulan Juni 2009, sebanyak 35 orang. Teknik\ud sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Analisa data\ud menggunakan uji chi Square yang hasilnya disajikan dalam bentuk tabel, gambar\ud dan narasi.\ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa Responden yang paling banyak\ud mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah yaitu 20 orang (57,1%) dan\ud melakukan kunjungan ANC yang tidak teratur yaitu sebanyak 26 orang (74,3%).\ud Hasil uji statistik chi square menunjukkan nilai X2 sebesar 16,154 pada df 1\ud dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0,000\ud Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat\ud pengetahuan ibu hamil trimester III tentang keluhan fisiologis masa kehamilan\ud dengan keteraturan frekuensi ANC di BPS Kartiyem Kulonprogo tahun 2009.\ud Saran bagi ibu agar mempelajari buku KIA yang dibagikan atau dimilikinya. Bagi\ud bidan agar memberikan waktu khusus bagi ibu hamil untuk melakukan KIE\ud tentang keluhan fisiologis masa kehamilan dan melibatkan suami dalam\ud memberikan konseling