HUBUNGAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH\ud DINI PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH\ud YOGYAKARTA TAHUN 2008

Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari penurunan\ud angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) dan Angka Kematian Bayi (AKB)\ud ini merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu\ud Negara, Penyebab kematian ibu secara langsung karena akibat dari penyakit\ud penyulit kehamilan, persalinan dan sebanyak 65% adalah karena ketuban pecah\ud dini yang banyak menimbulkan infeksi pada ibu dan bayi. Angka kejadian\ud ketuban pecah dini setiap bulannya dapat mencapai 20% dari seluruh persalinan\ud dan 21% dari seluruh kejadian ketuban pecah dini mengalami infeksi. namun\ud perhatian masyarakat sendiri pada hal ini masih cukup rendah, ditandai banyak\ud nya ibu hamil dan bersalin yang kurang informasi tentang tanda bahaya kehamilan\ud dan persalinan, salah satunya adalah Ketuban Pecah Dini, sehingga banyak kasus\ud yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adekuat. Penelitian ini\ud bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas ibu hamil dengan kejadian ketuban\ud pecah dini pada ibu bersalin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2008.\ud Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan studi\ud dokumentasi dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah\ud semua ibu bersalin dengan ketuban pecah dini di RS PKU Muhammadiyah\ud Yogyakarta Tahun 2008 sebanyak 615. Sampel dalam penelitian ini adalah simple\ud quota sampling, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 82 orang.\ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas ibu hamil memiliki hubungan\ud dengan kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin di RS PKU Muhammadiyah\ud Yogyakarta Tahun 2008. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar\ud 0,001 (p<0,05) dan nilai χ 2 hitung lebih besar dari nilai χ 2 tabel (14,731 >9,488).\ud Paritas ibu hamil saat terjadi persalinan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta\ud tahun 2008 dalam kategori multipara sebanyak 88 orang (53,7%).\ud Saran diharapkan ibu hamil untuk selalu memperhatikan kehamilannya,\ud terutama bagi ibu primipara, sehingga kejadian KPD dapat dideteksi sejak dini\ud untuk mendapatkan penanganan yang tepat