HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN 2016

Latar Belakang\ud : Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2015 sebesar 25 per \ud 1.000 kelahiran hidup. Penyebab AKB tertinggi adalah asfiksia neonatorum, salah \ud satu faktor yang mempengaruhi asfiksia adalah anemia. Di RSU PKU \ud Muhammadiyah Bantul angka kejadian asfiksia 10% yang dilahirkan oleh ibu yang \ud mengalami anemia. \ud Tujuan\ud : Untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu bersalin dengan \ud kejadian asfiksia neonatorum di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. \ud Metode\ud : Rancangan penelitian ini adalah \ud survey analitik \ud dengan pendektan \ud cross sectional.\ud Jumlah sampel dalam penelitian ini sejumlah 89 bayi terhitung \ud selama Januari 2016 – Desember 2016. Teknik sampel yaitu total sampling. Analisis \ud menggunakan \ud Kendall’s Tau.\ud Hasil\ud : Hasil penelitian menunjukan ibu dengan anemia (anemia ringan \ud 36,7%, anemia sedang 33,7%, anemia berat 17,3%, tidak anemia 12,2%), bayi \ud dengan asfiksia (asfiksia ringan 38,8%, asfiksia sedang 40,8%, asfiksia berat 20,4%). \ud Dengan \ud p value \ud 0,004 < 0,05, dan taraf signifikan 95%. \ud Simpulan dan Saran\ud : Ada hubungan anemia pada ibu bersalin dengan \ud kejadian asfiksia neonatorum. Pentingnya peran tenaga kesehatan untuk melakukan \ud upaya preventif seperti melakukan kegiatan ANC terpadu