HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN DE\ud PRESI \ud POST\ud PARTUM\ud DI RS\ud KIA SADEWA

Latar \ud belakang:\ud Depresi postpartum berefek 13\ud -\ud 15%pada ibu yang baru \ud melahirkan. Depresi p\ud ost\ud p\ud artum\ud mempunyai dampak negatif yang signifikan pada \ud kognitif, sosial dan perkembangan anak\ud -\ud anak.\ud Tujuan\ud : Mengetahui hubungan dukungan sosial dengan depresi p\ud ost\ud p\ud artum\ud di \ud RSKIA Sadewa.\ud Metode\ud : desain penelitian observasional dengan pendekatan \ud cross sectional\ud . \ud Sampel penelitian ibu postpartum hari ke 14\ud -\ud 21 yang melakukan kunjungan di \ud RSKIA Sadewa sebanyak 108 responden dengan mengisi kuesioner EPDS dan \ud SSQ.Analisa data denga\ud n \ud S\ud p\ud earman\ud , \ud Mann Witney\ud dan regresi linear.\ud Hasil: \ud Prevalensi kejadian depresi postpartum 35,2% (skore ≥ 10). Umur, \ud pendidikan, cara persalinan tidak berhubungan dengan depresi postpartum (p> \ud 0,05). Paritas berhubungan dengan depresi postpartum (p< 0,005)\ud .Depresi \ud postpartum berhubungan dengan dukungan sosial mempunyai arah hubungan \ud negatif dengan kekuatan hubungan sedang(r = \ud -\ud 0, 58, p = 0,001) dengan skore \ud EPDS 8(0\ud -\ud 15) sedangkan skore dukungan sosial 41,5 (23\ud -\ud 153). \ud Simpulan: \ud Depresi postpartum berhubunga\ud n dengan dukungan sosial dengan arah \ud hubungan negatif.\ud Saran: \ud Pelaksanaan skrining depresi postpartum menggunakan EPDS \ud diterapkanpada semua ibu postpartum untuk deteksi dini depresi postpartu