Hubungan antara Status Pekerjaan Orang Tua dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun di Desa Jatisarono Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta

Latar belakang: anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan\ud badan yang pesat, sehingga memerlukan zat gizi tinggi setiap kilogram berat badannya.\ud Status pekerjaan orang tua salah satu yang mempengaruhi status gizi balita.\ud Tujuan: diketahuinya hubungan antara status pekerjaan orang tua dengan status gizi\ud balita usia 1-5 tahun di Desa Jatisarono Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta.\ud Desain: deskriptif korelatif, pendekatan waktu cross sectional, dianalisis uji chi kuadrat\ud dan keeratan hubungan menggunakan uji koefisien kontingensi. Sampel penelitian orang\ud tua dan balita usia 1-5 tahun di Desa Jatisarono berjumlah 40 responden dilakukan bulan\ud Mei-Juni 2010 dengan teknik sampel bertujuan. Metode pengumpulan data\ud menggunakan kuisioner.\ud Hasil penelitian: status pekerjaan orang tua (Ayah) sebagian besar bekerja 36\ud responden dan paling sedikit tidak bekerja 4 responden. Nilai x2 hitung 11,759, koefisien\ud kontingensi 0,477. Tingkat kesalahan 5%, derajat kebebasan 2, nilai x2 tabel 5,991.\ud Sedangkan status pekerjaan orang tua (Ibu) sebagian besar bekerja 37 responden dan\ud paling sedikit tidak bekerja 3 responden. Untuk status gizi sebagian besar gizi baik 32\ud responden dan paling sedikit gizi kurang 3 responden. Nilai x2 hitung 0,811, koefisien\ud kontingensi 0,141. Tingkat kesalahan 5%, derajat kebebasan 2, nilai x2 tabel 5,991.\ud Kesimpulan: ada hubungan yang sedang antara status pekerjaan orang tua (Ayah)\ud dengan status gizi balita usia 1-5 tahun. Tetapi tidak ada hubungan antara status\ud pekerjaan orang tua (Ibu) dengan status gizi balita usia 1-5 tahun.\ud Saran: untuk orang tua agar dapat memperhatikan gizi pada balita