Gambaran Faktor-Faktor Risiko Kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2009

Angka Kematian Bayi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 35 per 1000\ud kelahiran hidup yang sekitar 57% disebabkan oleh gangguan perinatal dan\ud berat bayi lahir rendah (SDKI, 2007). Bayi yang mengalami BBLR akan\ud mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan di masa mendatang.\ud Prevalensi BBLR di DIY adalah 17,2 % (Dinkes Prop. DIY, 2007).\ud Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan\ud mengambil data sekunder di RSUD Panembahan Senopati Bantul dari bulan\ud Januari 2009 sampai dengan Mei 2009 tercatat sebanyak 174 kasus BBLR\ud (23,70%) dari 734 persalinan. (Rekam Medik RSUD Panembahan Senopati\ud Bantul, 2009).\ud Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko\ud kejadian BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2009.\ud Jenis penelitian ini adalah deskriptif non analitik dengan pendekatan waktu\ud secara retrospektif yaitu pengumpulan data yang dimulai dari akibat sebagai\ud faktor terikat kemudian diidentifikasi terjadinya faktor risiko pada waktu yang\ud lalu sebagai variabel bebas (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini menggunakan\ud data sekunder yaitu dengan melihat data rekam medik pasien.\ud Hasil Penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor risiko kejadian\ud BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2009, diantaranya adalah\ud usia ibu, jarak kelahiran, anemia, umur kehamilan, hipertensi, Paritas, tingkat\ud pendidikan, kehamilan ganda, KPD, dan sosial ekonomi, serta diketahuinya\ud urutan faktor-faktor risiko kejadian BBLR dari prosentase yang lebih dominan\ud ke prosentase yang kurang dominan. Bagi bidan di RSUD Panembahan\ud Senopati Bantul agar lebih meningkatkan kemampuannya terutama dalam\ud penanganan kasus ibu yang memiliki risiko melahirkan bayi dengan BBLR\ud dengan cara memberikan perhatian yang intensif pada ibu yang memeriksakan\ud kehamilannya, sehingga faktor-faktor risiko dapat dicegah atau ditangani sejak\ud dini