Hubungan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Kejadian Asfiksia di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2013

Latar belakang : Asfiksia saat lahir menjadi penyebab kuranglebih 23% dari sekitar 4 juta kematian neonatus di seluruh dunia setiap tahunya. Sekitar 10% bayi baru lahir membutuhkan bantuan untuk mulai bernafas saat lahir dan kurang dari 1% membutuhkan tindakan resuitasi eksternal agar selamat.\ud Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk diketahui hubungan BBLR dengan kejadian asfiksia dan diketahui besar resiko asfiksia pada bayi yang mengalami BBLR.\ud Metode : Penelitian menggunakan menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan case control study (retrospective). Populasi penelitian ini terbagi menjadi kelompok kasus sebesar 112 bayi dan kelompok kontrol sebesar 694 bayi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebesar 64 bayi yang terdisi dari 32 kelompok kasus dan 32 kelompok kontrol. Perbandingan kasus dan kontrol 1:1. Analisis data dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi square (?2) dan uji Odds Ratio (OR).\ud Hasil : Terdapat hubungan antara BBLR dengan kejadian asfiksia dengan nilai p value = 0.000 OR = 10,956\ud Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna BBLR dengan kejadian asfiksia di RSU PKU Muhammadiyah tahun 2013 dan besar resiko asfiksia 10 kali lebih besar dengan BBLR dibandingkan berat bayi lahir normal.\ud Saran : diharapkan khususnya kepada ibu hamil dengan BBLR, sebaiknya dapat dicegah dengan mengkonsumsi gizi seimbang sebelum proses persalinan, hal ini diharapkan dapat mengurangi kejadian BBLR yang berisiko asfiksia.\ud Kata kunci : BBLR, asfiksia\ud Kepustakaan : 13 buku (2005-2012) dan 8 Jurnal (2005-2011)\ud Jumlah halaman : xvi, halaman, 2 tabel, 5 gamba