Hubungan Umur dan Paritas dengan kejadian Perdarahan Postpartum di RSU PKU Muhammadiyah Bantul 2012-2014

Latar Belakang: Perdarahan postpartum merupakan penyebab utama dari\ud 150.000 kematian ibu setiap tahun di dunia dan hampir 4 dari 5 kematian karena\ud perdarahan postpartum terjadi dalam waktu 4 jam setelah persalinan. Penyebab\ud langsung kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah perdarahan 45,20%.\ud Tujuan: Diketahui hubungan umur dan paritasdengan\ud perdarahan postpartum di RSU PKU Muhammadiyah Bantul\ud kejadian\ud Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian case control. Teknik\ud pegambilan sampel kasus menggunakan total sampling sedangkan teknik\ud pengambilan sampel kontrol menggunakan quota sampling dengan perbandingan\ud jumlah sampel 1:1 yaitu sampel kasus 34 dan sampel kontrol 34. Teknik analisis\ud menggunakanChi Square.\ud Hasil: Hasil analisis Chi Square menunjukkan umur dan paritas memiliki\ud hubungan yang signifikan dengan kejadian perdarahan postpartum, umur (p-\ud value 0,000 dan OR = 7,347 ) sedangkan paritas (p-value 0,027 dan OR = 3,040).\ud Berarti ibu dengan umur yang berisiko (<20 dan >35 tahun) memiliki resiko 7,347\ud kali lebih besar dibandingkan usia tidak berisiko (20-35 tahun). Ibu dengan paritas\ud beresiko (1 dan >3) memiliki resiko 3,040 kali lebih besar terjadinya perdarahan\ud postpartum dibandingkan ibu dengan paritas tidak berisiko (2 dan 3).\ud Simpulan: Ada hubungan umur dan paritas dengan kejadian perdarahan\ud postpartum di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.\ud Saran: Hendaknya bagi ibu melakukan perencanaan kehamilan di waktu\ud yang tepat, mempertimbangkan kondisi umur dengan menghindari kehamilan di\ud umur berisiko (<20 tahun dan > 35 tahun) dan jumlah anak untuk kesiapan ibu\ud dalam menghadapi kehamilan, persalinan, dan nifas.\ud Kata Kunci\ud : Umur, Paritas, Perdarahan Postpartum\ud Kepustakaan\ud : 34 Buku (2004-2012), 7 jurnal (2004-2013)\ud Jumlah Halaman\ud : xiv, 66 halaman, 6 tabel, 2 gambar, 6 lampira