Komunikasi orang tua dengan anak autis

Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat dua fokus penelitian, yaitu: (1) Bagaimana gaya komunikasi orang tua dengan anak autis. (2) Bagaimana pesan verbal dan non verbal yang digunakan orang tua dengan anak autis. Untuk menjawab fokus penelitian di atas, secara menyeluruh dan mendalam, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang berguna untuk memeriksa fakta dan data mengenai komunikasi orang tua dengan anak autis, kemudian data tersebut dianalisa sehingga mengetahui gaya komunikasi dan pesa verbal serta non verbal orang tua dengan anak autis. Adapun basil penelitian dari pengumpulan data di lapangan ditemukan bahwa. (1) Gaya komunikasi yang dilakukan orang tua terhadap anak autis cenderung mengunakan gaya assertive dan gaya agresif. Dalam prosesnya bersifat dua arah dan face toface meskipun anak autis tidak memberikan feed back yang positif. Dari proses komunikasi tersebut, secara teknis orang tua menggunakan bahasa indonesia baku, penyampaian pesan dengan bahasa lembut, intonasi dipertegas, kata yang digunakan singkat dan jelas serta pengucapannya dilakukan berulang-ulang. (2) Pesan verbal orang tua terhadap anak autis adalah dengan menggunakan bahasa keseharian dan bahasa indonesia baku dan cenderung diulang-ulang, kemudian pesan non verbal orang tua terhadap anak autis adalah dengan gerakan tubuh seperti menujuk sesuatu, ekspresi wajah yang datar, tersenyum dan wajah marah, menunjukkan adanya kontak mata dan sentuhan berbentuk belaian, mengusap, pelukan serta dekapan. Pesan non verbal anak autis tidak bertujuan untuk melakukan komunikasi tetapi merupakan gejala autis yang ditunjukkan dalam bentuk seperti pesan non verbal