RE-DESAIN TERMINAL BUS TIPE A GIWANGAN DI YOGYAKARTA

Aktivitas ekonomi yang berkembang di Kota Yogyakarta membuat kebutuhan akan transportasi umum meningkat baik untuk akses keluar masuk dari dan ke Yogyakarta maupun sebagai angkutan di dalam kota. Terminal Bus Giwangan yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan terminal tipe A yang melayani angkutan antar kota antar provinsi (AKAP), antar kota dalam provinsi (AKDP), dan angkutan perkotaan. Terminal Giwangan sebagai satu-satunya terminal tipe A yang berada di Kota Yogyakarta mempunyai peran yang penting sebagai satu-satunya pintu masuk menuju Kota Yogyakarta bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi bus. Pada tahun 2013, melalui audit oleh BPK, Terminal Giwangan dinilai kurang efektif dalam beberapa aspek. Masalah utama yang menjadi persoalan di Terminal Giwangan adalah masalah sirkulasi yang belum teratur yang disebabkan oleh ketidaktegasan pengelola dan penumpang yang tidak tertib, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang yang akan menaiki bus, serta menyebabkan fasilitas yang ada di dalam terminal tidak berjalan dengan efektif. Belum efektifnya Terminal Giwangan mengharuskan dilakukan perbaikan baik dalam hal pengelolaan maupun dalam hal desain bangunan terminal. Arsitektur Perilaku dipilih dalam menyelesaikan masalah yang ada di Terminal Giwangan karena masalah utama adalah pada perilaku pengguna baik pengelola maupun penumpang bus. Arsitektur perilaku merupakan arsitektur yang dipengaruhi oleh pengguna ruang kemudian ruang dapat mempengaruhi pengguna sehingga ruang di dalam terminal dapat berjalan dengan efektif. Dari re-desain yang dilakukan diharapkan dapat membuat Terminal Giwangan lebih efektif dan penumpang maupun pengelola lebih nyaman saat berada di dalam terminal