Kecenderungan Jenis Pesan Komunikasi Politik Teman Ahok Terkait Pemberitaan Ahok dan Reklamasi (Analisis isi Pada Akun Sosial Media Twitter Teman Ahok Periode 4 April - 9 September 2016)

Twitter merupakan salah satu media sosial yang sangat masive digunakan di seluruh dunia, selain di gunakan sebagai media komunikasi peran twitter pada saat ini juga dimanfaatkan sebagai media baru dalam komunikasi politik di era modern, Teman Ahok merupakan sebuah komunitas yang ramai menjadi pembicaraan di masyarakat dimana mereka yang merupakan masa pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017 mereka mampu menyaingi eksistensi partai politik dalam sebuah proses pemilihan umum, dalam aktivitasnya Twitter dimanfaatkan oleh Teman Ahok untuk menggalang dukungan dari masyarakat di dunia maya. hal itu membuat banyaknya unsur muatan komunikasi politik dalam postingan akun twitter Teman Ahok. Pada April 2016 Ahok diberitakan dan diduga terlibat dalam kasus Suap Raperda Reklamasi Teluk Jakarta tekait pemberitaan itu Teman Ahok dalam akun twitternya juga memposting informasi dan tanggapan mengenai isu tersebut. Pemanfaatan twitter sebagai media komunikasi politik mengisyaratkan bahwa tidak terlepasnya pesan-pesan di akun media sosial Teman Ahok dengan upaya-upaya komunikasi politik terkait isu yang beredar seperti mempertahankan atau membangun citra ahok agar elektabilitas Ahok dalam bursa Pilkada DKI tetap terjaga, oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengetahui apa saja jenis dan jumlah frekuensi kemunculan jenis kecenderungan pesan komunikasi politik yang muncul terkait isue Ahok dan reklamasi pada akun twitter @temanahok Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif deskriptif dengan menggunakan tiga kategorisasi kecenderungan jenis pesan komunikasi politik, yaitu: Persuasive, Communication, Coersive Communicatin dan Informative Communication. Unit analisis dalam penelitian ini adalah keseluruhan postingan twitter yang terkait isu Ahok dan reklamasi April - September 2016 dengan satuan ukur kemunculan dari masing-masing tweet. Sedangkan dengan teknik analisis datanya menggunakan tabel distribusi frekuensi terhadap tweet postingan tersebut, untuk mengujinya maka dilakukan penghitungan dibantu oleh dua orang koder dan dihitung dengan menggunakan rumus Holsty dan di uji kererhandalannya (validitas) dengan menggunakan rumus Scott (Pi). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti menarik kesimpulan bahwa postingan Teman Ahok terkait isu Ahok dan reklamasi mempunyai kecenderungan pesan komunikasi politik hal itu dibuktikan dengan munculnya 51 tweet dari 51 tweet yang diteliti mengandung unsur kecenderungan pesan komunikasi politik. Dengan melihat indikator tersebut, kemunculan jenis pesan komunikasi politik dalam akun twitter Teman Ahok menunjukan bahwa pesan tweetnya cenderung bermuatan pesan komunikasi politik, terutama yang paling dominan pada kategori jenis pesan komunikasi politik persuasif yang muncul sebanyak 64.8% disususul jenis pesan komunikasi politik informatif 27.4% dan koersif 7.8% dari persentase 51 tweet kemunculan, contoh kategori jenis persuasif yaitu seperti adanya upaya mempertahankan citra dan kredibilitas Ahok yang berupa pernyataan opini dan tanggapan terkait isue serta dialek dialek. Kesimpulan berikutnya dalam penelitian ini, pada kemunculan postingan jenis pesan komunikasi politik persuasif bertujuan untuk mengklarifikasi dan menjabarkan fakta terkait issue yang beredar serta penyamaan ide terhadap audience kemudian pada jenis postingan pesan komunikasi politik informatif banyak berperan sebagai sumber informasi terkait isue serta digunakan sebagai penekanan penekanan informasi pada jenis postingan katagori pesan politik persuasif dan pada jenis pesan komunikasi politik koersif banyak muncul pada postingan yang bertujuan menyanggah pemberitaan atau opini yang menekan serta menyudutkan Ahok maupun Teman Ahok