ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INPARTU YANG MENGALAMI KETUBAN PECAH DINI DENGAN MASALAH KOLABORATIF INFEKSI DI PONEK RSUD JOMBANG

Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Kemungkinan faktor predisposisinya adalah infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden dari vagina, servik yang inkompetensia, kanalis sevikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada servik uteri, tekanan intra uteri yang meningkat secara berlebih mengakibatkan overdistensi uterus, trauma yang didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam, kelainan letak, faktor umur dan paritas. Metodologi dalam penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus dengan melakukan asuhan keperawatan pada dua klien dengan kasus ketuban pecah dini, dengan menggunakan pendekatan tahapan proses keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan pada kedua klien dengan ketuban pecah dini yang dilakukan dalam tiga hari, ditemukan masalah prioritas pada kedua klien adalah potensial komplikasi : infeksi, diangnosa ini merupakan diagnosa kolaboratif. Pada penatalaksanaan kedua kasus tersebut klien mendapatkan terapi oksitosin untuk terminasi kehamilan. Diagnosa potensial komplikasi : infeksi muncul karena pecahnya ketuban membuat serviks terbuka, sehingga mikroorganisme mudah masuk secara asenden. Didapatkan dengan data obyektif : genetalia basah, keluar cairan berwarna jernih, putih dari alat kelaminnya, tidak ada pembengkakan pada labia mayor dan minor, hasil pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 1 cm, dengan penipisan serviks (effacement) 25%, dengan bagian terendah kepala yang masih tinggi. Diagnosa yang muncul kedua kasus yaitu diagnosa potensial komplikasi : infeksi. Pada kedua klien dengan kasus ketuban pecah dini, kedua klien tersebut mengalami ketuban pecah lebih dari 12 jam