PENGARUH LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTRIMITAS BAWAH DI RUANG ASOKA RSUD JOMBANG

Fraktur atau patah tulang ini merupakan salah satu kedaruratan medik yang harus segera ditangani secara cepat, tepat, dan sesuai dengan prosedur penatalaksanaan patah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini dilaksanakan secara keliru oleh masyarakat atau orang awam di tempat kejadian kecelakaan. Trauma berupa fraktur atau patah tulang dapat menyebabkan disfungsi organ tubuh atau bahkan dapat menyebabkan kecacatan dan immobilisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ROM Aktif terhadap Kekuatan Otot pasien post operasi fraktur. Jenis penelitian ini adalah Pra Eksperimental Research, dengan desain penelitian yang digunakan adalah pre - post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien post operasi fraktur ekstrimitas bawah di Ruang Asoka RSUD Jombang sejumlah 30 orang dan jumlah sampel dalam penelitian ini 28 responden dengan menggunakan teknik sampling Purposive Sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada 10 oktober – 9 november 2014. dengan cara menilai nilai kekuatan otot sebelum dan sesudah dilakukan ROM Aktif . Untuk mengetahui adanya pengaruh Latihan ROM Aktif terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi fraktur, penguji menggunakan uji statistik Paired t – test. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik dengan taraf signifikansi 0,05 didapatkan nilai nilai p < α yaitu 0.000 < 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik tersebut, maka terdapat pengaruh ROM Aktif terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi fraktur. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara Latihan ROM Aktif terhadap kekuatan otot, sehingga rumah sakit sangat berperan dalam membantu pasien post operasi dalam melakukan aktifitas salah satunya dengan cara melakukan rehabilitasi post operasi dengan melakukan ROM Aktif