PERILAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING: Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas Tinggi di SD Miftahul Iman Tahun Ajaran 2015/2016

Fenomena yang terjadi pada peserta didik sekolah dasar belakangan ini menunjukkan kurang mempedulikan temannya. Salah satu hal penting untuk peserta didik adalah menjadi pribadi yang prososial di lingkungan sosial. Perilaku prososial merupakan tindakan yang memiliki hasil positif untuk orang lain, baik secara fisik maupun psikologis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku prososial peserta didik kelas tinggi sekolah dasar berdasarkan perbedaan jenis kelamin dan implikasinya terhadap bimbingan dan konseling. Penelitian menggunakan pendekatakan kuantitatif dengan metode deskriptif. Alat pengukuran data adalah kuesioner berbentuk skala yang dikembangkan berdasarkan indikator perilaku prososial. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas tinggi SD Miftahul Iman Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 84 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan perilaku prososial dalam kategori sedang dengan nilai rerata sebesar 1.89, artinya peserta didik sudah cukup mampu menampilkan dan menunjukkan perilaku prososialnya. Selain itu, secara keseluruhan terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan antara perilaku prososial peserta didik perempuan denga perilaku prososial peserta didik laki-laki. Kata kunci: Perilaku prososial, peserta didik sekolah dasar, perbedaan jenis kelamin. Based on the phenomenon indicates the number of children are less concerned with friends. One thing that is very important for students in elementary school is being personally prosocial in social environment. Prosocial actions are intended to have positive consequences for others, both physically and psychologically. The aim is to provide an overview of empirical research to student prosocial behavior in elementary school and implication for guidance and counseling. The approach used to examine the student prosocial behavior is a quantitative approach with descriptive methods. The population is 84 high grade students SD Miftahul Iman Year 2015/2016. Result shows that the overall level of prosocial behavior is adequate category with average value of 1.89 which indicates that students are already quite capable of showing their prosocial behaviour but still require the guidance of a counselor or teacher. Based on sex, there is difference but not significant in the average value of prosocial behavior among girl and boy students. Keywords: Prosocial Behavior, elementary Student, sex difference